Selasa 21 Apr 2020 14:38 WIB

Daop 8 Surabaya Siap Angkut Bahan Pangan pada Masa PSBB

Pendistribusian kebutuhan pokok diangkut dengan menggunakan Rail Express

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi angkutan kereta barang.
Foto: FOTO ANTARA/M Agung Rajasa
Ilustrasi angkutan kereta barang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya menyatakan kesiapannya melayani distribusi bahan pangan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang rencananya diberlakukan di Surabaya Raya. Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto bahkan meklaim, pihaknya siap mendistribusikan berbagai kebutuhan pokok secara tepat waktu.

“KAI siap mendistribusikan barang retail termasuk pangan seperti beras, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lainnya dengan aman, tepat waktu, dan efisien,” ujar Suprapto di Surabaya, Selasa (21/4).

Baca Juga

Suprapto menjelaskan, pendistribusian kebutuhan pokok tersebut nantinya dilakukan menggunakan Rail Express. Rail Express merupakan layanan angkutan barang station to station dengan harga terjangkau yang tersedia di 60 stasiun di Pulau Jawa. Pelanggan cukup menyerahkan barang ke loket Rail Express di stasiun dan mengambilnya di loket Rail Express stasiun tujuan.

"Sesuai Permenkes No 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19, disampaikan bahwa perusahaan transportasi logistik untuk bahan pangan masih dapat beroperasi tanpa pembatasan," kata Suprapto.

Suprapto menambahkan, sebelumnya Rail Express telah melayani angkutan bahan pangan. Contohnya pengangkutan telur dari Blitar ke Jakarta, bawang merah dari Nganjuk ke Jakarta, salak dari Purwosari ke Jakarta, sayur dan buah dari Malang dan Kebumen ke Jakarta dan Bandung, serta angkutan bahan pangan lainnya ke berbagai tujuan. “Semoga layanan ini dapat membantu masyarakat yang ingin mendistribusikan barangnya pada masa Pandemi Covid-19,” ujar Suprapto.

Suprapto mengaku, di tengah pandemi Covid-19, KAI saat ini memaksimalkan angkutan barang dalam bisnisnya. Hal ini karena angkutan penumpang terus mengalami penurunan jumlah penumpang dan bahkan berimbas pada pembatalan sebagian besar perjalanan kereta api.

“KAI mencatat adanya peningkatan volume angkutan barang pada bulan Maret 2020 dibandingkan dengan Februari 2020. Pada Maret 2020 KAI mengangkut 4,2 juta ton, naik 16 persen dibanding periode Februari 2020 dengan jumlah 3,6 juta ton,” kata Suprapto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement