Selasa 21 Apr 2020 11:00 WIB

Harga Gula di Yogyakarta Masih Rp 17.500 per Kilogram

Harga gula pasir di Kota Yogyakarta mulai mengalami kenaikan sekitar Februari 2020.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Harga gula eceran melambung tinggi (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Harga gula eceran melambung tinggi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga komoditas gula pasir di pasar tradisional Kota Yogyakarta masih cukup tinggi, yaitu rata-rata Rp 17.500 per kilogram (kg), namun harga diharapkan dapat segera turun karena akan ada tambahan persediaan dalam waktu dekat. “Harga gula pasir memang masih cukup tinggi. Tetapi, dalam waktu dekat akan ada tambahan pasokan sehingga harga untuk komoditas tersebut diharapkan bisa berangsur-angsur turun,” kata Kepala Bidang Bimbingan Usaha Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Benedict Cahyo Nugroho di Yogyakarta, Selasa (21/4).

Menurut dia, tambahan pasokan gula pasir berasal dari Pabrik Gula Madukismo yang sudah mulai mendistribusikan produknya, serta pasokan dari Badan Usaha Logistik (Bulog) yang juga sudah mulai datang. Benedict berharap, dengan adanya tambahan pasokan tersebut, maka gula pasir setidaknya bisa dijual sesuai harga eceran tertinggi yaitu Rp 12.500 per kg. Harga gula pasir di Kota Yogyakarta mulai mengalami kenaikan sekitar Februari.

Sedangkan untuk harga bahan kebutuhan pokok lain, Benedict mengatakan, harga dan persediaan dalam kondisi yang stabil dan cukup sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan membeli dalam jumlah berlebihan menjelang Ramadhan. “Sejumlah harga bahan kebutuhan pokok yang sempat melonjak pun sudah kembali wajar, misalnya cabai dan bawang putih,” katanya.

Harga cabai merah di pasar tradisional Kota Yogyakarta Rp 12.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 20.000 per kg, dan bawang putih Rp 28.000 per kg. Sedangkan untuk beras dijual antara Rp 11.000 per kg hingga Rp 11.500 per kg, daging ayam Rp 28.000 per kg, daging sapi Rp 120.000 per kg, dan telur ayam Rp 24.000 per kg.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memastikan stok bahan kebutuhan pokok di Yogyakarta aman hingga tiga sampai empat bulan ke depan dan akan ada tambahan pada April. “Kebutuhan bahan pokok akan tetap tersedia, sehingga masyarakat tidak perlu panic buying. Pembelian di pasar tradisional pun semakin mudah, bisa secara daring dan diantar langsung ke pembeli atau langsung menghubungi pedagang melalui nomor telepon,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono juga mengatakan, sudah berkoordiansi dengan distributor dan pemasok untuk memastikan pasokan bahan kebutuhan pokok aman sehingga bisa menekan potensi lonjakan harga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement