Selasa 21 Apr 2020 04:19 WIB

DPRD Dorong Pembangunan Pascabencana Segera Dilakukan

Masyaraat terdampak harus segera diperhatikan ditengah wabah Covid-19

Rep: N Habibi/ Red: Hiru Muhammad
Seorang warga mengangkut meja di pondok pesantren yang hancur akibat bencana alam di Kampung Ciparempeng, Desa Cileuksa, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang warga mengangkut meja di pondok pesantren yang hancur akibat bencana alam di Kampung Ciparempeng, Desa Cileuksa, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor mendorong penanganan pascabencana segera dilakukan. DPRD meminta, Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Bogor dapat membagi tugas untuk menyelesaikan kajian pembangunan hunian tetap (huntap) dan penganan Covid-19.

"Masyarakat yang terdampak bencana di wilayah Bogor Timur (Sukajaya, Nanggung dan wilayah sekitarnya) juga harus diperhatikan. Apalagi ditengah Covid-19 ini," kata ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto di Kabupaten Bogor, Senin (20/4).

Rudy mengakui, untuk melakukan pembangunan huntap harus menunggu kajian dari ahli geologi yang dibantu Badan Informasi Geospasial (BIG). Namun, dia berharap, Pemkab Bogor dapat melakukan percepatan untuk pembangunan tersebut.

"Dulu targetnya kan sebelum bulan Ramadhan. Pemda harus dapat menstimulus agar proses ini bisa diselesaikan lebih cepat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan ditengah Covid-19 ini," tutur dia.

Rudy menuturkan, dewan juga telah mendukung anggaran yang diajukan oleh Pemkab Bogor. Demikian, dia meminta tak ada alasan lagi untuk menunda-nunda pelaksana.

"Anggarannya sudah jelas. Jadi seharusnya kerjanya bisa lebih cepat. Sudah dirinci juga anggaran dan semuanya sudah siap. Tidak ada masalah lagi," tegasnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Didi Kurnia menuturkan, anggaran Rp 92 miliar telah disetujui DPRD. Nantinya, anggaran tersebut akan dipergunakan untuk mempersiapkan huntap dan membuat huntara (hunian sementara). "Untuk Sukajaya, huntara dulu. Kalo huntap kan masih nunggu kajian. Huntara beres baru dibangun huntap," kata Didi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement