Selasa 21 Apr 2020 05:12 WIB

Pasokan LPG di Kota Tasikmalaya Dijamin Aman

Penambahan pasokan LPG akan kembali dilakukan pada Ramadhan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Wali Kota Muhammad Yusuf (tengah) dan Ketua DPC Hiswana Migas Sigit Wahyu Nandika (kiri), saat konferensi pers di kantor DPC Hiswana Migas Priangan Timur, Kota Tasikmalaya, Senin (20/4).
Foto: bayu adji p
Wakil Wali Kota Muhammad Yusuf (tengah) dan Ketua DPC Hiswana Migas Sigit Wahyu Nandika (kiri), saat konferensi pers di kantor DPC Hiswana Migas Priangan Timur, Kota Tasikmalaya, Senin (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Priangan Timur memastikan pasokan LPG untuk wilayah Kota Tasikmalaya dijamin aman. Meski pandemi Covid-19 belum mereda, pasokan LPG di Priangan Timur, khususnya Kota Tasikmalaya akan terpenuhi hingga Lebaran.

Ketua DPC Hiswana Migas Priangan Timur, Sigit Wahyu Nandika mengatakan, kebutuhan LPG untuk sektor UMKM selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan. Kendati demikian, kebutuhan untuk rumah tangga justru meningkat akibat imbauan pemerintah untuk tetap di rumah.

"Jadi kebutuhan relatif sama, karena meski UMKM menurun, rumah tangga meningkat. Rata-rata kebutuhan tetap 25 ribu tabung per hari," katanya Senin (20/4).

Hiswana Migas tetap menyalurkan LPG sesuai kebutuhan warga di Kota Tasikmalaya. Bahkan, beberapa hari lalu pasokan ditambah sekira 75 ribu tabung gas selama tiga hari.

Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan kebutuhan LPG di masyarakat. Tak menutup kemungkinan, penambahan pasokan LPG akan kembali dilakukan pada Ramadhan. "Pasokan dijamin aman. Tidak akan ada kekurangan. Harga juga akan diperkirakan tetap stabil," katanya.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, warga tak perlu khawatir untuk kebutuhan bahan pokok selama pandemi Covid-19. Ia memastikan, pasokan kebutuhan pokok, LPG, dan BBM, akan aman hingga Lebaran. "Semua dijamin aman. Karena itu tak usah panic buying," katanya. 

Ia menambahkan, harga kebutuhan akan selalu mengikuti hukum pasar. Ketika masyarakat membeli kebutuhan sesuai kebutuhan, harga relatif akan stabil. Namun, ketika masyarakat membeli barang berlebihan, harga justru menjadi mahal karena permintaan menjadi tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement