REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sulawesi Tenggara menerima surat resmi dari sembilan hotel yang tutup akibat pandemi Covid-19. Sekretaris Umum PHRI Sultra Eko Dwisasono mengatakan hotel tersebut tutup karena kehilangan pelanggan sejak wabah corona merebak.
"Bukan hanya hotel yang memilih tutup di tengah ancaman wabah corona yang mematikan, tetapi juga restoran terpaksa tutup," ujar Eko pada Ahad (19/4).
Penerima dampak buruk secara langsung akibat hotel dan restoran tutup adalah para karyawan yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan untuk menghidupi keluarga. Sembilan hotel yang melayangkan surat resmi perihal tutup sementara karena dampak Covid-19 adalah Hotel Davinci, Delta Inn, Imperial, Mayaria, Plaza Kubra, Benua, Pejaten, Guest House Teratai, dan Kubra.
"Sebenarnya hotel-hotel yang tutup (sementara) lebih banyak, namun yang menyurat resmi baru sembilan hotel tersebut," kata dia.
Seorang tamu, Laode M Rasyid, mengatakan tamu dan pelayan hotel sama-sama curiga tentang ancaman virus corona. Setiap ada urusan di Kendari, dia selalu menginap di hotel, walaupun ada rumah kos tempat anaknya yang sedang kuliah. "Tetapi setelah wabah corona saya memilih di kamar kos dengan pemikiran aman dari virus," kata Rasyid, warga Buton Utara.
Sebaliknya, pelayan hotel waswas menerima tamu karena tidak diketahui aktivitas sebelum masuk, meskipun ada alat tes suhu tubuh. Pekerja yang menggantungkan harapan sebagai karyawan industri perhotelan di Kendari sekitar 2.000 orang. Sementara, hotel bintang di Kota Kendari tercatat 30 dan 100 hotel nonbintang. Adapun kamar yang tersebar pada 130 unit hotel tersebut sebanyak 3.100 kamar dan 6.000 tempat tidur.