Ahad 19 Apr 2020 10:42 WIB

Dinkes Lakukan Tracing dan Pemeriksaan Warga Satu Dusun

Gara-gara kedatangan tamu yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN - - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh warga Dusun Jurug, Desa Wates, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Sabtu (18/4). Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan dusun tersebut.

Pasalnya, lingkungan dusun ini sebelumnya kedatangan seorang tamu dan jamak berinteraksi dengan warga setempat. Namun, belakangan tamu yang bersangkutan terkonfirmasi positif telah terinfeksi Covid-19.

“Makanya, Dinkes perlu mengantisipasi penularan dengan memeriksa kesehatan seluruh warga Dusun Jurug ini,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Hasti Wulandari.

Berdasarkan informasi yang diterima Dinkes Kabupaten Semarang dari Dinkes Kabupaten Magelang, jelas Hasti, pekan lalu lingkungan Dusun Jurug ini sempat kedatangan seorang tamu asal Magelang yang menginap beberapa hari di rumah mertuanya.

Selama itu, tamu tersebut juga sempat berinteraksi dengan warga lain di sekitar lingkungan tempat tinggal mertuanya. Namun dua hari lalu, tamu tersebut dinyatakan oleh Dinkes Kabupaten Magelang positif terpapar Covid-19.

Dari pemeriksaan awal hari ini, sebanyak 20 orang diwajibkan menjalani rapid test (tes cepat) karena diketahui memiliki gejala suhu badan tinggi dan disertai batuk. “Yang suhu badan tinggi, batuk, dan flu selanjutnya dilakukan rapid test,” ujarnya.

Sedangkan warga yang lain, lanjut Hasti, harus menjalani pemeriksaan di puskemas Getasan. Mereka yang bergejala, juga diminta menjalankan protokol kesehatan dan yang terutama adalah melaksanakan karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari serta terus dipantau oleh tim kesehatan puskesmas.

Jadi, kata Hasti, ini adalah upaya tracing yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Semarang, sebagai bentuk antisipasi penularan wabah Covid-19. “Namun kami tetap berdoa dan berharap agar hasil tes semua negatif dan warga bisa melakukan aktivitas kembali secara normal,” tambahnya.

Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha yang mendampingi pemeriksaan warga Dusun Jurug, mengatakan, warga Dusun Jurug memang sempat resah karena pekan lalu ada seseorang dari luar daerah yang menginap di rumah mertuanya.

“Warga yang menginap di rumah mertuanya tersebut berasal dari Magelang. Kemudian, selama menginap di rumah mertuanya tersebut, dia sempat berinteraksi dengan warga Jurug, namun kemarin itu diketahui jika dia positif Covid-19,” ujarnya.

Warga yang menginap di rumah mertuanya tersebut, lanjutnya, diketahui usai melakukan perjalanan dari luar Jawa dan masih menjalani masa isolasi mandiri. Namun masa isolasinya belum selesai, yang bersangkutan melakukan perjalanan ke rumah mertuanya.

Maka, kedatangan tim Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang ini untuk melakukan tracing dan untuk memastikan kondisi kesehatan warga. Harapannya, warga supaya tetap tenang dan bisa menjalankan protokol kesehatan.

“Kemudian, pemeriksaan kesehatan secara berkala juga akan dilakukan sebagai bentuk pengawasan Pemkab Semarang sekaligus dalam rangka mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan terebut,” tandas Ngesti.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement