REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut melakukan uji cepat atau rapid diagnostic test (RDT) kepada lima orang warga negara asing (WNA) pada Sabtu (18/4). Hasilnya, dua dari lima WNA tersebut menunjukan hasil reaktif atau positif Covid-19.
Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat mengatakan, kasus itu ditemukan di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Pada Sabtu, dilakukan rapid test ke tujuh orang di wilayah kecamatan itu, di mana lima orang di antaranya adalah WNA.
"Adapun hasil dari tes tersebut menunjukan hasil yaitu dua orang WNA dinyatakan reaktif. Kedua WNA dengan hasil reaktif tersebut adalah laki-laki berusia 42 tahun dan 31 tahun," kata dia melalui keterangan resmi, Sabtu.
Menurut Ricky, kedua WNA itu belum tentu positif Covid-19. Namun, pihaknya telah melakukan pengambilan sampel swab tenggorokan untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium provinsi Jawa Barat.
Sementara kedua WNA tersebut diwajibkan isolasi mandiri di rumah atau mess dengan diawasi oleh ketuanya dan puskesmas setempat sambil menunggu hasil laboratorium swab. Menurut dia, kasus itu akan menjadi bahan pembahasan dalam rapat Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut.
Berdasarkan data terakhir, pasien positif di Kabupaten Garut masih berjumlah tiga orang, yaitu satu perempuan dan dua laki-laki. Sementara total pasien dalam pengawasan berjumlah 35 kasus, orang dalam pemantauan (ODP) 2.095 kasus, dan orang tanpa gejala (OTG) 316 kasus.
Ricky menyebutkan, jumlah ODP dan PDP meninggal sebanyak 14 orang dengan angka case fatality rate (CFR) sebesar 0.57 per mil. "Artinya 5 sampai 6 orang berisiko meninggal diantara 1000 kasus Covid-19 di Kabupaten Garut," kata dia.