REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kedai Geguyon, usaha yang dirintis oleh Nurul Khasanah, alumni Prodi Sistem Informasi UBSI PSDKU Yogyakarta bersama dengan kedua temannya tetap eksis di eksis di masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Kami memulai usaha kuliner ini sejak Mei 2019 ketika masih menjadi mahasiswa. Ide yang kami kembangkan adalah membangun kedai yang dapat menjadi tempat nongkrong anak muda,” kata Nurul lewat wawancara dengan staf dari BSI Entrepreneur Center (BEC), Jumat (17/04).
Kedai tersebut berlokasi di dekat Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA). Berbagai menu yang bisa dipilih oleh para pembeli antara lain menyediakan aneka jus, burger, salad buah, spaghetti, kentang goring, dan milkshake.
“Produk yang kami jual memang jenis makanan dan minuman yang sedang digemari oleh anak muda. Selain itu kami juga menyediakan fasilitas gratis Wifi,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Nurul juga menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai sejak masih menjadi mahasiswa, pengalaman sharing dengan finalis Wiramuda Bisnis Competition yang diselenggarakan oleh BSI Entrepreneur Center dan menjadi juara ketiga di ajang Wiamuda Bisnis Competition Bulan Februari 2019 lalu.
“Kompetisi tersebut membuat kami semakin termotivasi untuk menjalankan usaha. Kami sadar usaha kuliner yang kami rintis ini memiliki banyak pesaing, Cukup jalankan saja dan tidak perlu banyak pertimbangan karena seiring berjalannya usaha akan banyak ditemui hal-hal baru yang akan menuntut kita belajar lebih dalam lagi. Siapa yang sungguh-sungguh, dia yang akan berhasil dalam usahanya,” paparnya.
Nurul mengemukakan, tidak kurang dari 50 pembeli setiap harinya mendatangi kedainya. Omset perbulannya Rp 8 juta samppai Rp 12 juta.
Ia mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, cukup mempengaruhi usahanya. Salah satu langkah yang diambil adalah memanfaatkan penjualan secara online melalui media sosial dan Grab food serta Gofood.
“Selain itu, menjaga kualitas makanan serta kebersihan kedai, bahan makanan, penjaga kedai hingga kebersihan makanan. Saat pandemi ini kami lebih memprioritaskan untuk berjualan secara oline dengan mempraktikkan strategi pemasaran yang didapat saat berada di bangku kuliah. Kami memanfaatkan media social Instagram @kedaigeguyon serta menjualnya melalui Grab food serta Gofood,”, jelas Nurul.
Nurul mengaku turut prihatin dengan kondisi saat ini. Tetapi ia optimistis usahanya bisa bertahan dalam kondisi berjualan di masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga semua sektor usaha dan lainnya bisa segera berjalan dengan baik kembali. Dan dampak yang ditimbulkan tidak semakin memburuk,” harap Nurul.