REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengeluhkan banyaknya panggilan iseng dari masyarakat ke call center Covid-19 di Kota Bandung, yang jumlahnya mencapai 1.500 panggilan. Hal ini bisa menghambat masyarakat yang memang memerlukan bantuan terkait Covid-19.
"Saya kaget mendengar call center (Covid-19) ada yang iseng (menelepon) sampai 1.500 panggilan," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada wartawan di Pendopo Wali Kota Bandung, Sabtu (18/4).
Katanya, mereka yang menelepon hanya iseng mencapai 1.500 panggilan ke call center Covid-19. Menurutnya, panggilan iseng tersebut menghambat masyarakat yang memang ingin menelepon call center terkait covid-19. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak bermain-main dengan menelepon ke call center covid-19.
"Imbauan saya, jangan dipakai main-main karena kita sedang bekerja," tegasnya.
Menurutnya, tim medis sudah banyak yang meninggal akibat terpapar Covid-19 saat menangani pasien positif. Selain itu, supir ambulans dan tim penggali kubur turut bekerja keras di saat pandemi corona. Ia pun meminta masyarakat tidak bermain-main.
"Tim medis dilapangan sampai sudah berapa orang meninggal dunia, saya lihat kerja keras tim kesehatan termasuk supir ambulan dan tim penggali kubur siang malam bekerja. Urang hereuy keneh (kita masih bercanda) jangan becanda," tegasnya lagi.
Berdasarkan data Covid 19 Kota Bandung, Jumat (17/4) pukul 20.00 Wib, 125 orang dinyatakan positif Covid-19, 25 orang meninggal, 11 orang sembuh dan 89 orang dirawat.