REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah, merespons kejadian seorang pria yang meninggal saat sholat Jumat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Syarifah mengungkapkan, pria itu meninggal lantaran terkena serangan jantung.
"Sampai saat ini informasi yang diterima dari rumah sakit, almarhum diduga terkena serangan jantung," kata Syarifah saat dihubungi, Sabtu (18/4).
Pada Jumat (17/4) kemarin, warga Desa Semplak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sempat digegerkan dengan seorang pria yang tiba-tiba meninggal di Masjid Al Atieq. Kejadian itu, berlangsung ketika OM (53 tahun) sedang menunaikan sholat Jumat berjamaah sekitar pukul 12.20 WIB.
Syarifah membenarkan, jasad pria tersebut segera dievakuasi ke RSUD Cibinong oleh petugas medis sesuai protokol Covid-19. Namun, usai dinyatakan sakit jantung, jasad pria tersebut segera dikebumikan.
"Harusnya sudah dimakamkan, karena kejadiannya kan kemarin," jelas dia.
Disinggung mengenai proses pemakaman sesuai protokol Covid-19, Syarifah belum dapat memastikan. Dia mengaku masih akan mencari informasi lebih lanjut.
"Untuk hal tersebut akan kami cari informasi terlebih dahulu," tutur dia.
Syarifah menambahkan, Kecamatan Kemang merupakan zona merah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor. Harusnya, sambung dia, tidak ada lagi aktivitas sholat Jumat berjamaah selama pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Sudah dihimbau untuk melaksanakan PSBB dan mematuhi segala peraturan pemerintah,” ucap Syarifah.