Jumat 17 Apr 2020 23:31 WIB

Gorontalo Salurkan Benih Agar Petani Produktif Saat Pandemi

Bantuan benih jagung sebanyak 7.530 kilogram untuk lahan 250 hektare.

Sejumlah pekerja memanen padi di area persawahan Desa Hutabohu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (24/3/2020). Harga beras jenis Situ Bagendit mengalami kenaikan dari Rp9 ribu per kg menjadi Rp10 ribu per kg di tingkat petani akibat gagal panen yang terjadi di sejumlah wilayah karena musim kemarau yang melanda hingga bulan Februari lalu
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Sejumlah pekerja memanen padi di area persawahan Desa Hutabohu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (24/3/2020). Harga beras jenis Situ Bagendit mengalami kenaikan dari Rp9 ribu per kg menjadi Rp10 ribu per kg di tingkat petani akibat gagal panen yang terjadi di sejumlah wilayah karena musim kemarau yang melanda hingga bulan Februari lalu

REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO -- Pemerintah Provinsi Gorontalo menyalurkan bantuan benih padi dan jagung, agar petani di daerah itu tetap produktif selama masa pandemi Covid-19. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan pemerintah daerah harus menyemangati para petani agar tetap menanami sawah dan ladangnya, karena pasokan pangan selama pandemi sangat dibutuhkan. 

"Ini juga untuk kesejahteraan petani. Jadi saling mendukung," katanya, Jumat (17/4).

Sebelumnya, Pemprov Gorontalo telah mendistribusikan benih padidi Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, sebanyak 25.500 kilogram untuk luas tanam 1.020 hektare. Sedangkan bantuan benih jagung sebanyak 7.530 kilogram untuk lahan 250 hektare.

Untuk bantuan benih padi di Kabupaten Gorontalototalnya ada 321.450 kilogram untuk luas tanam 12.858 hektare, serta benih jagung sebanyak 180.000 kilogram untuk luas 12.000 hektare. Gubernur juga mengingatkan petani untuk mengikuti asuransi pertanian yang sudah disediakan pemerintah.

Satu hektare sawah diasuransikan sebesar Rp 36 ribu per tahun dan ternak per ekor diasuransikan Rp 40 ribu per tahun. "Saya anjurkan masuk asuransi. Ketika gagal, ada hama, ada banjir dibayar Rp 6 juta. Untuk ternak dibayar Rp 10 juta," tambahnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement