REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah siswa Pengurus Organisasi Peserta Didik Intra Sekolah (OPDIS) SD Islam Athirah 1 Makassar menginisiasi menyisihkan uang jajan mereka untuk menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi penanganan Covid-19 di wilayah itu.
Kepala SD Islam Athirah 1 Makassar Khasan di Makassar, Jumat (17/4), menyampaikan aksi siswa tersebut membuat para guru dan pihak sekolah bangga. Sebab, mereka termotivasi untuk ikut andil dalam pencegahan penyebaran virus Corona di usia yang masih dini.
"Ini bikin bangga, terharu, dan layak jadi contoh. Beberapa kata itu sepertinya tepat untuk menggambarkan aksi anak-anak kita," katanya.
Khasan mengatakan donasi yang terkumpul mereka belanjakan untuk menyiapkan APD yang saat ini dibutuhkan oleh paramedis dalam menangani pasien Covid-19. Ia menyampaikan bahwa aksi tersebut awalnya diinisiasi oleh pimpinan SD Islam Athirah yang akan membeli beberapa APD untuk disumbangkan kepada tenaga medis.
Selain itu, juga terinspirasi dari gerakan Athirah Peduli yang saat ini tengah membagi sembako kepada masyarakat Kota Makassar dan sekitarnya, khususnya mereka yang terdampak Covid-19. "Kemudian kita komunikasikan hal itu kepada pengurus OPDIS yang diketuai oleh Andi Ratu Madina Al Munawarah Randy Anzhari. Pengurus OPDIS ini bersama-sama menyisihkan uang jajannya, ada yang Rp 30 ribu, Rp 35 ribu hingga Rp 100 ribu," ujarnya.
Menurut Khasan, langkah peserta didiknya tersebut mendapat dukungan dari orangtua masing-masing. Orangtua peserta didik mendukung penuh karena donasi ini sifatnya sukarela dan tidak mengikat.
Khasan mengatakan orangtua siswa memahami bahwa peserta didik sedang diajarkan arti pentingnya berbagi. “Apalagi, untuk urusan berbagi, bukan lagi hal baru bagi anak-anak, dalam kondisi normal kita biasa kunjungan ke panti asuhan dan menyantuni dhuafa," ujar Hasan.
Sementara itu, Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril, S.T., M.Pd. mengapresiasi aksi siswanya yang ikut merespons kondisi sosial yang terjadi di tengah pandemi Covid-19.
Ia mengatakan hal tersebut bagian dari mendidik anak berempati dan tidak egois. “Ini wujud belajar kepedulian sejak dini. Di tengah badai Covid-19, anak-anak dididik tidak egois tapi harus empati, berbuat, dan membantu para tenaga medis,” katanya.