Jumat 17 Apr 2020 19:24 WIB

PDP Covid-19 yang Meninggal di Cianjur Jadi Enam Orang

PDP ke-6 yang meninggal memiliki riwayat perjalanan dari zona merah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Cianjur kembali bertambah menjadi enam orang. Hal ini didasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur.

"PDP ke enam yang meninggal itu memiliki riwayat perjalanan dari zona merah penyebaran virus Corona,'' ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal kepada wartawan, Jumat (17/4).

Baca Juga

PDP yang terbaru meninggal yakni R (33 tahun), perempuan asal Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

Yusman mengatakan, pasien dibawa ke RSUD Cimacan Cianjur pada 15 April 2020 dalam kondisi mengalami sesak nafas. Pasien itu sempat menjalani penanganan medis namun tidak bisa tertolong dan meninggal pada Kamis 16 April 2020.

Dari hasil ronsen kata Yusman, pasien menunjukan hasil yang mengarah pada PDP. Selain itu memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta yang merupakan zona merah penyebaran Covid-19.

Sementara dari hasil rapid test pasien tersebut negatif. Namun pihaknya akan menunggu hasil swab test untuk memastikan apakah pasien benar-benar negatif atau positif Corona.

Sample PDP itu lanjut Yusman, sudah dibawa dan diserahkan ke Labkes Provinsi Jawa Barat. Sehingga pasien ini merupakan PDP ke-6 yang meninggal di Kabupaten Cianjur.

Lebih lanjut Yusman mengatakan saat ini total PDP mencapai sebanyak 31 orang. Rinciannya enam orang selesai pengawasan, enam orang meninggal, dan 19 lainnya masih dalam Pengawasan serta isolasi di rumah sakit.

Yusman menuturkan, untuk orang dalam pemantauan (ODP) di Cianjur mencapai 559 orang. Rinciannya terdiri dari 443 orang masih dalam pemantauan dan 116 orang sudah selesai pemantauan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement