REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memberikan klarifikasi terkait adanya satu mahasiswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Rektor UNS, Jamal Wiwoho, membenarkan satu mahasiswanya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Menanggapi beredarnya pemberitaan yang awalnya bersumber dari penjelasan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo mengenai adanya mahasiswa UNS yang dinyatakan positif Covid-19, kami menyampaikan bahwa itu benar," terang Jamal dalam konferensi pers secara daring, Jumat (17/4).
Jamal menjelaskan, UNS telah melaporkan secara resmi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo tentang hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 mahasiswa tersebut dengan hasil positif.
Menurut Rektor, kondisi pasien tersebut sampai saat ini dalam keadaan baik. Pasien tersebut dirawat di Rumah Sakit (RS) UNS sesuai standar dari Kemenkes.
"Tadi malam saya whatsapp mahasiswa tersebut, dia membalas dan menyampaikan kalau kondisi baik. Lalu saya whatsapp orangtuanya di Tebet, Jakarta saya imbau untuk tenang, dan saya sampaikan putrinya kami jaga dengan sebaik-baiknya," papar Guru Besar Fakultas Hukum UNS tersebut.
Jamal menambahkan, UNS proaktif dan mendukung Program Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dengan bersikap terbuka dan bergerak bersama. UNS juga telah melakukan pembelajaran melalui daring untuk mencegah penyebaran Covid-19 sejak Solo ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19.
Upaya lainnya, UNS melakukan pengecekan suhu tubuh bagi siapa saja yang masuk ke lingkungan UNS. Selain itu, tenaga kependidikan di UNS diberikan kelonggaran untuk bekerja dari rumah serta dibuatkan jadwal piket.
Ketua Tim Medis RS UNS, Reviono mengatakan, mahasiswa yang positif Covid-19 tersebut sebelumnya memang tinggal di Solo menempati tempat kos. Namun karena ada saudara di Jakarta yang meninggal, akhirnya mahasiswa tersebut pulang ke Jakarta kemudian kembali ke Solo.
Selama dua hari di Solo, lanjutnya, mahasiswa tersebut tinggal di kos dan merasakan demam serta mual. Kemudian mahasiswa tersebut periksa ke dokter jaga di RS UNS. Kemudian dilakukan pemeriksaan swab serta diberikan obat anti virus sesuai standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Jadi yang bersangkutan sudah paham sehingga ketika muncul gejala langsung periksa. Hal ini bisa meminimalkan penyebaran Covid-19. Kami terus memberikan pendampingan termasuk psikiater," ungkap Reviono.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Tonang Dwi Ardyanto menyatakan, mahasiswa tersebut memeriksakan diri ke RS UNS pada 4 April 2020. Sesuai standar Kemenkes dilakukan pemeriksaan swab dan hasilnya keluar pada 12 April dinyatakan positif. Mahasiswa tersebut sudah 13 hari dirawat di RS UNS.
"Setelah ini nanti kami periksa lagi, harapannya bisa negatif. Sesuai prosedur masih ada dua kali pemeriksaan lagi, jika negatif maka bisa kami pulangkan," ucap Tonang.
UNS mengimbau kepada seluruh mahasiswa yang masih di Solo supaya tidak mudik terlebih dahulu, terutama ke daerah yang masuk zona merah Covid-19. Bagi civitas akademika UNS yang mengalami batuk, demam di atas 38 derajat celsius diminta segera melapor ke Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni di fakultas.
Kemudian Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni di fakultas akan berkoordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan di RS UNS.