REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor yang melaksanakan "rapid test" terhadap 172 warga Kota Bogor berkategori orang dengan risiko (ODR) dengan tiga peserta positif dan 169 negatif.
"Peserta yang hasil tesnya positif masih dilanjutkan dengan tes swab di RSUD Kota Bogor untuk memastikan benar-benar terkonfirmasi positif COVID-19," kata Wakil Wali Kota Bogor DedieA Rachim, Jumat (17/3).
Menurut Dedie, tes swab hasilnya lebih akurat sehingga ODR yang hasil "rapid test"-nya positif masih harus menjalani tes swab. "Meskipun tes swab ini waktu menunggu hasilnya lebih lama," kata dia.
Dedie menambahkan, dari tes swab terhadap 26 ODR yang telah dilakukan sebelumnya, sampelnya dikirim ke Laboratorium IPB dan hasilnya semua negatif. Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan melaksanakan lagi "rapid test"untuk mendeteksi virus corona (COVID-19) terhadap 300 warga yang berkategori ODR. Dari 300 ODR yang diundang, hadir 172 ODR.
Pelaksanaan "rapid test" di halaman GOR Pajajaran Kota Bogor, Kamis (16/4), dengan pola "drive thru", yakni peserta tesberada di kendaraan, baik mobil dan sepeda motor sehingga tidak ada antrean orang dalam jarak dekat. Antrean dilakukan dari kendaraan masing-masing dengan jarak sosial yang telah ditetapkan.
Petugas dari Dinas Kesehatan mengenakan pakaian dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang datang ke kendaraan dan melakukan tes, yakni mengukur temperatur tubuh menggunakan thermogun dan mengambil sampel darah. Peserta yang menjalani tes akan mengetahui hasilnya setelah menunggu sekitar 10-15 menit.
Berdasarkan data dari Posko Siaga Corona Dinas Kesehatan Kota Bogor, sampai Rabu (15/4), ada sebanyak 368 ODP dalam pemantauan dan 13 OTG dalam pemantauan.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Kota Bogor secara keseluruhan hingga Rabu (15/4) ada sebanyak 58 kasus dan dari jumlah tersebut 10 kasus meninggal dunia.