REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat segera menyiapkan skema pembagian bantuan jaring pengaman sosial (JPS) tahap pertama kepada 60.000 warga setempat yang terdampak pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).
"Skema besar pemberian JPS Kota Mataram berupa bantuan sosial tersebut akan kita bagi menjadi tiga tahap persiapan," kata Wali Kota Mataram Ahyar Abduh seusai mengikuti video konferensi bersama Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara dari Aula Pendopo Wali Kota Mataram di Mataram, Kamis (16/4).
Dia mengatakan tiga tahapan persiapan dalam pendistribusian JPS tersebut, meliputi, sinkronisasi data terpadu dengan data Kementerian Sosial dan Provinsi NTB, pembuatan paket bantuan dengan menggandeng pihak ketiga karena jumlah paket yang cukup besar, dengan tetap memperhatikan aturan, dan merumuskan pola penyaluran secara cepat, tepat, dan efisien.
"Kita targetkan JPS tahap pertama kita bisa terealisasi pada bulan April 2020," katanya.
Sebelumnya, ia menyampaikan bahwa progam JPS akan dilaksanakan selama enam bulan kepada 60.000 warga Kota Mataram yang terdampak pandemi Covid-19.
"Jumlah tersebut merupakan perpaduan dari program bantuan sosial dari pemerintah pusat, JPS Gemilang Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan JPS Kota Mataram," katanya.
Dia mengatakan jumlah penerima JPS Kota Mataram mencapai 42.000 orang ditambah dengan pegawai yang dirumahkan, korban PHK, penyandang disabilitas, anak terlantar, lansia, UMKM terdampak, dan nelayan sehingga menjadi 60.000 orang.
Ia menjelaskan program JPS Kota Mataram akan dimulai April sampai dengan September 2020, dengan skema pada tiga bulan pertama warga penerima manfaat diberikan bantuan senilai Rp 250.000 per keluarga per bulan dalam bentuk bantuan bahan kebutuhan pokok.
"Bahan pokok yang akan diberikan, berupa beras, minyak, telur, biskuit, dan masker," katanya.