Kamis 16 Apr 2020 18:50 WIB

Positif Corona di Bali Bertambah 15 Kasus dalam 24 Jam

Sembilan orang di antaranya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mencatat untuk Kamis (16/4) ada penambahan kasus positif Covid-19 di Pulau Dewata 15 orang dibandingkan data kasus pada hari sebelumnya.

"Dari 15 kasus positif ini, ada riwayat perjalanan ke luar negeri sembilan orang, ada transmisi lokal tiga orang, dan masih diinvestigasi tiga orang," kata Dewa Indra saat memberikan keterangan di Denpasar, Kamis (16/4).

Penambahan kasus positif corona sebanyak 15 orang tersebut, tercatat menjadi yang tertinggi dalam kurun sepekan terakhir. Pada Rabu (15/4) jumlah akumulatif kasus positif Covid-19 di Bali tercatat ada 98 orang.

Sebelumnya pada Kamis (9/4), jumlah kasus bertambah sebanyak 14 pasien. Kemudian berlanjut pada Jumat (10/4) terjadi penambahan 12 kasus. Pada Sabtu (11/4), penambahan yang positif ada 4 kasus, Ahad (12/4), jumlah kasus bertambah lagi mencapai 2 orang, Senin (13/4) terjadi lagi penambahan kasus 5 pasien. Sedangkan Selasa (14/4) dan Rabu (15/4) terjadi penambahan harian masing-masing mencapai 6 orang.

Dewa Indra mengemukakan secara akumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali hingga saat ini ada 113 orang, yakni tujuh orang WNA dan 106 orang WNI. "Yang sedang dirawat ada 78 orang," ujarnya.

Dia merinci dari 106 WNI yang positif Covid-19 itu, 72 orang merupakan imported case atau ada riwayat perjalanan ke luar negeri, datang dari daerah terjangkit di Indonesia ada 13 orang, transmisi lokal 16 orang, dan masih diinvestigasi lima orang.

"Yang diinvestigasi ini karena mereka positif, tetapi tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri, tidak pergi ke daerah terjangkit, dan juga tidak ada anggota keluarganya yang positif Covid-19," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Menurut Dewa Indra, yang menjadi catatan adalah penambahan kasus karena transmisi lokal. Penularannya dari orang yang positif berinteraksi dengan orang lain.

"Bisa karena kontak dekat, berkomunikasi tanpa menggunakan masker, atau pernah duduk pada tempat atau memegang benda yang pernah disentuh oleh orang yang positif dan lupa mencuci tangan," ucapnya.

Oleh karena itu, Dewa Indra mengajak masyarakat Bali untuk menghentikan kasus transmisi lokal dimulai dengan cara-cara yang sederhana seperti menjaga jarak, mengenakan masker ketika berada di luar rumah serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement