Rabu 15 Apr 2020 17:36 WIB

KRL Tujuan Bogor Masih Ramai Penumpang

Kereta rel listrik (KRL) komuter tujuan Bogor masih ramai oleh penumpang.

Sejumlah penumpang menggunakan masker dan duduk berjarak di dalam gerbong KRL Commuter Line, Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Bogor, pengguna KRL Commuter Line masih berjalan normal dengan setiap jadwal keberangkatan memiliki jeda sekitar 5 hingga 10 menit dan pembatasan jumlah penumpang pada setiap gerbong.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah penumpang menggunakan masker dan duduk berjarak di dalam gerbong KRL Commuter Line, Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Bogor, pengguna KRL Commuter Line masih berjalan normal dengan setiap jadwal keberangkatan memiliki jeda sekitar 5 hingga 10 menit dan pembatasan jumlah penumpang pada setiap gerbong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta rel listrik (KRL) komuter tujuan Bogor masih ramai oleh penumpang yang berangkat dari Stasiun Manggarai, Jakarta, pada jam pulang kerja, Rabu (15/4) pukul 16.00 WIB. Dari pantauan Antara di Stasiun Manggarai, mayoritas penumpang adalah pekerja yang bekerja di wilayah Jakarta. Ada yang menjadi teknisi pusat perbelanjaan, pekerja perbankan, dan ada juga warga umum.

Iyet (50), misalnya, warga Bekasi yang menaiki kereta tujuan Bogor dari arah Tanah Abang, mengatakan, ada urusan keluarga yang mengharuskannya keluar rumah Rabu ini. "Iya keretanya agak ramai sih, tapi tadi saya masih bisa dapat duduk selama di perjalanan," kata Iyet saat ditemui di Stasiun Manggarai.

Baca Juga

Sejumlah penumpang masih beraktivitas keluar rumah karena urusan pekerjaan. Iin salah satunya, warga Kota Bogor yang ditemui di dalam kereta tujuan Bogor.

Iin mengatakan, pekerjaannya sebagai pegawai bank merupakan sektor yang diperbolehkan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah diberlakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). "Kan perbankan sektor yang dibolehkan tetap melayani. Jadi, tetap masuk kerja, cuma digilir. Dua hari masuk, dua hari libur," katanya yang bekerja di wilayah Manggarai.

Terkait adanya permintaan penghentian operasional KRL oleh pemerintah Bodebek untuk mencegah penyebaran Covid-19, Iin mengharapkan ada kebijakan lain supaya mobilitasnya selama pandemi tetap terakomodasi oleh transportasi publik tersebut. "Kalau bisa sih ada kebijakan lain, jangan dihentikan. Karena bagi kita pekerja seperti ini enggak ada pilihan selain menaiki kereta," kata Iin.

Pengguna kereta lainnya, Akbar, warga Cilebut, juga mengaku masih mengandalkan transportasi publik untuk berangkat kerja di wilayah Jatinegara. Sebagai teknisi salah satu pusat perbelanjaan di Jatinegara, Akbar tetap harus masuk kerja dengan sistem sif.

Menurut Akbar, adanya pembatasan perjalanan KRL Jabodetabek juga memengaruhi waktu kerja. Namun, untungnya perusahaannya menyesuaikan waktu kerja dengan jadwal keberangkatan kereta.

"Untungnya sih jadwal masuk dan pulang disesuaikan dengan jam kereta. Jadi, masih bisa kekejarlah jadwalnya," kata Akbar.

KCI selaku operator KRL Jabodetabek mencatat jumlah penumpang kereta komuter yang masuk Jakarta dari semua stasiun pada 15 April 2020 sampai pukul 12.00 WIB. Jumlahnya tercatat sebanyak 87.005 orang.

Jumlah tersebut berkurang dari hari sebelumnya Selasa (14/4). Dengan periode yang sama, tercatat jumlahnya sebanyak 90.419 orang. Rabu ini merupakan hari keenam diberlakukannya PSBB di wilayah DKI Jakarta dan hari pertama untuk wilayah Bodebek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement