REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendorong warga terlibat dalam mitigasi Covid-19. Salah satunya dengan semakin gencar dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Seluruh warga hingga tingkatan RT maupun RW, diharapkan aktif bersama pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus. Keaktifan yang dimaksud adalah dengan menerapkan protokol pembatasan mobilisasi penduduk di lingkungan RT dan RW.
Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mendorong ke seluruh pengurus RT/RW ataupun warga melakukan penutupan akses jalan yang dinilai tidak penting. “Kami minta kepada seluruh pengurus RT/RW, kepada semua warga, untuk menutup akses-akses pintu gang, buatlah semua akses keluar masuk menjadi satu pintu,” ujar Fikser di Halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (14/3).
Selain itu, kata Fikser, di setiap akses keluar masuk itu sebaiknya juga ada petugas atau partisipasi warga untuk melakukan pengecekan kepada setiap orang yang datang. Partisipasi masyarakat dalam mitigasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
“Ada petugas yang disiapkan atau swadaya partisipasi masyarakat untuk melakukan pengecekan kepada semua warga yang keluar masuk menanyakan kepentingannya,” ujar Fikser.
Fikser menambahkan untuk menekan penyebaran Covid-19 tak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. "Tapi warga diharapkan juga andil dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tersebut," kata Fikser.
Karena itu, tidak hanya mengajak semua pengurus RT/RW menerapkan mitigasi Covid-19, Fikser juga berharap, seluruh elemen masyarakat turut andil terlibat bersama. Tujuannya, agar warga betul-betul patuh terhadap imbauan yang disampaikan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk tetap tinggal di rumah.
“Itu yang harus kita lakukan tidak ada lagi cara lain. Jangan lupa semua individu selalu menjaga kebersihan, dengan cara mencuci tangan setiap saat,” kata Fikser.
Fikser menambahkan, selama ini Pemkot Surabaya juga intens melakukan penyemprotan di area-area publik untuk menekan penyebaran Covid-19. Namun, untuk di lingkungan internal, pihaknya berharap seluruh elemen atau organisasi masyarakat juga mengikutinya.