REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketersedian alat pelindung diri (APD) masih sangat dibutuhkan para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan. Oleh karena itu, PT Asuransi Bangun Askrida turut berpartisipasi dan terjun langsung memberikan bantuan.
Bantuan secara simbolis diberikan Askrida yang diwakili Direktur Pemasaran Teguh Budiman kepada Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (14/4) siang. Bantuan rencananya akan didistribusikan Jabar Bergerak ke rumah sakit rujukan yang menangani pasien Covid-19 di wilayah Jawa Barat.
“Kami sangat tersentuh melihat informasi adanya kekurangan alat pelindung tenaga medis diberbagai rumah sakit rujukan. Ini tentunya menjadi kewajiban kami untuk ambil bagian membantu mereka yang menjadi garda terdepan dalam memerangi wabah Covid-19 ini,” ujar Teguh usai memberikan bantuan.
Teguh mengatakan, bantuan APD ini sebagai bentuk kepedulian PT Asuransi Bangun Askrida kepada para tenaga medis. Apalagi, pasien positif di Jawa Barat hari ini angkanya sudah menunjukan 540 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Jabar menjadi daerah kedua terbanyak setelah DKI Jakarta yang jumlahnya mencapai 2,186 pasien, dengan jumlah total nasional sekitar 4.557 pasien. Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk turut andil dalam memerangi penyebaran Covid-19 ini,” papar Teguh.
Selain memberikan bantuan melalui Jabar Bergerak, kata dia, pihaknya juga turun langsung memberikan bantuan kepada rumah sakit rujukan yang ada di beberapa daerah. “Upaya ini kami lakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam memerangi penyebaran Covid-19. Kami berharap bencana nasional ini segera usai,” katanya.
Selaian itu, kata dia, pihaknya juga turut memberikan bantuan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat. Bantuan itu diberikan secara berkala dengan melibatkan karyawan dan relawan yang turun langsung ke daerah-daerah yang terdampak.
Sebelumnya, Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil menuturkan, dengan lebih dari seribu relawan, Jabar Bergerak sudah turun ke lapangan sejak 2019. Sementara lewat media sosial, Jabar Bergerak mengumpulkan informasi sebelum akhirnya berkoordinasi dan menyebarkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Sejauh ini kami mengakses dari media sosial dan kami bekerja sama dengan sangat erat dengan pemerintah, termasuk dengan JQR (Jabar Quick Response), sehingga di lapangan kami mendapatkan informasi yang paling bisa dipertanggungjawabkan," papar Atalia.