REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT - Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diminta tidak cemas dengan hasil panen. Pemerintah setempat berjanji akan menyerap beras hasil panen petani.
"Kalau perkiraan kami, kita kembali surplus. Petani tidak perlu khawatir. Kalau ingin menjual kepada pemerintah maka pemerintah provinsi dan kabupaten siap membeli," kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi, Selasa (14/4).
Menurut dia, pemerintah provinsi dan kabupaten akan mengupayakan semaksimal mungkin penyerapan beras lokal jika memang tidak terserap oleh pasar.
Saat ini di Kotawaringin Timur ada sekitar 17.000 hektare padi yang siap dipanen. Dalam waktu dekat diperkirakan akan ada sekitar 10.000 ton beras yang akan dihasilkan petani lokal.
"Padi yang akan dipanen itu berada di kawasan selatan yang memang menjadi lumbung padi daerah ini. Kawasan tersebut meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut," katanya.
Pemerintah provinsi dan kabupaten mengalokasikan anggaran untuk menyerap beras hasil panen lokal. Namun hal itu tergantung pada perkembangan harga beras di pasaran.
Kesiapan pemerintah daerah menyerap hasil panen lokal diharapkan bisa memberi ketenangan bagi petani. Terlebih, pemerintah daerah juga menyiapkan stok bahan makan untuk mengantisipasi berbagai kondisi yang mungkin terjadi.
"Itu salah satu persiapan ketahanan pangan di Kabupaten Kotawaringin Timur seandainya wabah Covid-19 ini berkepanjangan sehingga memerlukan pasokan pangan yang luar biasa. Kalau itu terjadi, kita diharapkan sudah siap sehingga masyarakat tetap tercukupi kebutuhan pangannya," kata Supian.
Supian mengajak petani memprioritaskan pemasaran di daerah sendiri sehingga membawa manfaat luas bagi masyarakat. Sebaliknya, masyarakat juga diimbau membeli beras panen petani lokal sehingga petani semakin bersemangat karena hasil panen sawah mereka pasti terserap.