REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar, Bali segera mendistribusikan bantuan sembilan kebutuhan bahan pokok (sembako) dengan menyasar enam kelompok sasaran, terkait dampak wabah Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Senin (13/4), mengatakan sasaran yang diberikan sembako, yakni keluarga penerima manfaat (KPM), lansia, disabilitas, orang dalam pemantauan (ODP), keluarga PDP, pekerja harian, pekerja PHK, dan pekerja yang dirumahkan.
"Pemkot Denpasar memiliki komitmen dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan memberikan bantuan sembako dalam upaya membantu akibat wabah Covid-19," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan analisa dan pendataan di lapangan, ada enam kelompok sasaran yang rentan mengalami gangguan sosial dan ekonomi saat penanganan wabah Covid-19 , karena itu pemkot memberikan bantuan tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Dewa Rai, guna merealisasikan bantuan tersebut pemkot telah merancang skema pembiayaan mulai dari APBN (PKH, KPM dan kartu prakerja), APBD, serta APBDes. Bantuan ini akan terus bergerak sepanjang proses pendataan di tingkat desa dan kelurahan yang akan disesuaikan dengan data dinas sosial.
"Dalam pekan ini rencananya kami akan distribusikan secara bertahap dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan bersama Satgas Covid-19 desa dan kelurahan serta desa adat," ucapnya.
Adapun sesuai dengan data di Kota Denpasar terdapat 11.812 KPM yang telah terdata sesuai nama dan alamat yang terdiri atas 3.058 KPM, dan 1.569 KPM serta tambahan sebanyak 7.185 KPM yang masih diusulkan untuk ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
"Secara teknis sembakonya sudah siap, khusus untuk yang ODP diberikan tambahan selain sembako, seperti sabun, detergen, vitamin, masker, dan sarana sterilisasi. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19, serta mengajak mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti imbauan pemerintah dalam upaya percepatan penanganan virus corona," katanya.