REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surabaya, Jawa Timur, meningkat tajam. Pada Desember 2019 tercatat 665.882 jiwa (202.572 keluarga), sedangkan pada 9 April 2020 sudah mencapai 755 ribu jiwa lebih atau 231.103 keluarga.
"Jumlah MBR tentunya dapat meningkat lagi apabila pandemi Covid-19 terus berlanjut," kata Sekretaris Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Golkar, Akmarawita Kadir di Surabaya, Senin (13/4).
Menurut dia, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, suasananya menjadi kurang baik, tentunya warga Surabaya juga merasakan dampaknya. Warga yang tidak mampu pasti sangat terpukul karena suasana pandemi Covid-19 ini belum juga mereda.
Bahkan di Surabaya pada Ahad (12/4) terjadi peningkatan warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang cukup tinggi, yakni sebanyak 83 kasus. Total keseluruhannya menjadi 180 kasus terkonfirmasi.
Untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, lanjut dia, Fraksi Golkar melakukan kegiatan sosial di berbagai titik di Kota Surabaya, berupa bantuan langsung kepada warga yang tidak mampu. Untuk Pemkot Surabaya, ia mengharapkan betul-betul mempunyai program yang termapping dengan baik (roadmap yang baik) untuk penanganan kasus Covid-19 ini.
"Sampai saat ini saya belum melihat dan belum memperoleh gambaran bagaimana roadmap yang jelas dan terukur yang di lakukan oleh Pemkot Surabaya," katanya.