REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, jumlah kasus pasien positif Corona atau Covid-19 di wilayahnya kembali bertambah. Tambahannya kali ini sebanyak 52 kasus, yaitu dari 386 menjadi 438 kasus. Bertambahnya pasien covid-19 itu, juga mendorong adanya tambahan daerah yang masuk dalam zona merah. Daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Mojokerto.
"Hari ini tercatat total ada 438 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Jika kemarin Kabupaten Mojokerto kuning, hari ini menjadi merah, karena sudah mulai terjangkit dan sudah ada kasus positit Covid-19," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (13/4).
Khofofah kemudian merinci tambahan kasus tersebut. Sebanyak 28 kasus di antaranya berasal dari Surabaya. Kemudian delapan dari Sidoarjo, empat dari Tulungagung, tiga kasus masing-masing dari Gresik dan Jombang dan dua kasus dari. Bojonegoro. Kemudian Kabupaten Kediri, Lamongan, Tuban dan Kabupaten Mojokerto masing-masing menyumbang tanbahan satu kasus. "Dari 438 orang yang terkonfirmasi positif, ada 322 orang yang masih dirawat di rumah sakit," ujar Khofifah.
Khofifah juga mengungkapkan adanya tambahan tujuh pasien sembuh dari Covid-19. Empat orang di antaranya berasal dari Surabaya. Kemudian sisanya berasal dari Gresik, Sidoarjo, dan Situbondo. Sehingga, total pasien sembuh dari Covid-19 di Jatim 76 orang, atau setara 17,35 persen dari total kasus Covid-19.
"Kita juga ikut berduka, karena pada hari ini ada 11 orang yang meninggal. Yaitu sembilan dari Surabaya dan dua dari Sidoarjo. Total ada 40 orang meninggal atau mencapai 9,13 persen," kata Khofifah.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim kembali bertambah menjadi 1.447 orang, dari sebelumnya hanya 1.383 orang. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) saat ini sebanyak 14.423 dari sebelumnya 14.092 orang.
"Saya ingin menyampaikan pesan kembali, bahwa mutlak harus tinggal di rumah, mutlak harus menjaga physical distancing, mutlak harus menggunakan masker jika ke luar rumah, mutlak tidak melakukan kerumunan. Seluruh proses pencegahan ini sudah harus semakin disadari masyarakat," kata Khofifah.