REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dampak wabah Covid-19 kian terasa luas, karena nyaris beragam sektor kehidupan harus terhambat. Sebagian bahkan terhenti demi keselamatan semua. Seperti sektor pendidikan, sekolah-sekolah harus libur, termasuk juga kegiatan belajar-mengajar Alquran.
"Wabah Covid-19 telah menjadikan saudara-saudara kita yang menjadi guru honorer dan guru ngaji tidak dapat berbuat banyak di tengah wabah ini. Ini yang mendasari Muslimat Hidayatullah (Mushida) NTB bersama pemuda.org, yang didukung oleh Catering Gizi, dan Ahe Sinergis memberikan bantuan paket sembako untuk guru honorer dan guru ngaji di Lombok," terang Ketua Mushida NTB, Lanatur Rosyidah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/4).
Penerima manfaat dari program ini terdiri dari 58 orang yang berasal dari beberapa lokasi di Pulau Lombok, seperti Desa Pemenang Barat (Lombok Utara), Kelurahan Gerung Selatan (Lombok Barat); Desa Labulia Jonggat (Lombok Tengah); Kelurahan Rakam Pancor, dan Desa Padak Guar Sambali (Lombok Timur).
Bantuan paket sembako ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para guru ngaji dan guru honorer.
"Alhamdulillah saat kondisi seperti ini masih ada yang peduli kepada kami," ujar Harmuniati (22 tahun, guru ngaji di sebuah Taman Pendidikan Quran di Gerung Selatan.
"Terima kasih kami sampaikan kepada Mushida NTB dan pemuda.org atas perhatiannya. Semoga Allah memberikan balasan dengan limpahan berkah, rezeki, dan kebahagiaan yang lebih baik," sambungnya mendoakan.