REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa pada Jumat meminta kelompok Houthi Yaman berkomitmen terhadap gencatan senjata.
Melalui pernyataan para anggota dewan mendukung seruan Sekjen PBB Antonio Guterres atas gencatan senjata 25 Maret di Yaman di tengah pandemi Covid-19. Mereka juga menyambut pengumuman gencatan senjata sepihak di Yaman oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi, yang memerangi kelompok Houthi untuk memulihkan pemerintahan yang diakui internasional.
Anggota dewan menyambut respons positif pemerintah Yaman atas seruan gencatan senjata Guterres, dan meminta kelompok Houthi segera melakukan komitmen serupa.
Anggota dewan mendorong para pihak bertikai melanjutkan kerja sama mereka dengan utusan khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths, guna mencapai penyelesaian politik secara inklusif dan komprehensif, yang dimiliki sekaligus dipimpin oleh Yaman untuk mengatasi masalah seluruh rakyat Yaman.
Menyaksikan krisis kemanusiaan di Yaman membuatnya sangat rentan terhadap wabah Covid-19, anggota Dewan Keamanan menekankan bahwa eskalasi militer lebih lanjut di Yaman akan menghambat akses pekerja layanan kesehatan dan kemanusiaan, serta ketersediaan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan untuk menangani wabah.
Perang saudara Yaman telah berlangsung selama lima tahun penuh, yang mengadu kelompok Houthi melawan pasukan pemerintah. Arab Saudi memimpin pasukan koalisi, yang mempertahankan pemerintah Yaman yang diakui internasional melawan kelompok Houthi.