Jumat 10 Apr 2020 07:23 WIB

Tangani Pasien,15 Tenaga Kesehatan Indramayu Diisolasi

Pasien positif Covid-19 itu merupakan laki-laki berusia 23 tahun asal Kecamatan Sukra

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Sebanyak 15 tenaga kesehatan yang terlibat langsung dengan pasien positif Covid-19 pertama di Kabupaten Indramayu, saat ini diisolasi. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Indramayu pun terus meningkat.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara. Dia menjelaskan, isolasi terhadap 15 tenaga kesehatan yang sempat menangani pasien tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 secara lebih luas.

‘’Isolasi terhadap 15 tenaga kesehatan yang ada di RSUD Indramayu, yang pernah kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dilakukan di ruang Kijang Kencana 1 RSUD Indramayu selama 14 hari,’’ kata Deden, Kamis (9/4).

Ruangan Kijang Kencana 1 saat ini memang dikhususkan sebagai tempat isolasi para tenaga medis yang pernah kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Deden menambahkan, pasien positif Covid-19 itu merupakan laki-laki berusia 23 tahun asal Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. Dengan adanya satu kasus positif Covid-19 tersebut, maka jumlah ODP dan PDP di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan dibandingkan dengan  sebelumnya.

Untuk jumlah ODP, terang Deden, mengalami peningkatan sebanyak 14 orang, yakni dari 368 orang pada Rabu (8/4) menjadi 382 orang pada Kamis (9/4). Dari jumlah total 382 orang itu, sebanyak 72 orang dinyatakan selesai dan 310 orang lainnya masih dipantau.

Sedangkan jumlah PDP, bertambah enam orang dari 26 orang menjadi 32 orang. Dari jumlah total 32 orang itu, sebanyak delapan pasien dinyatakan selesai, 15 pasien masih dalam pengawasan dan delapan pasien meninggal dunia. Untuk PDP yang meninggal dunia, mereka terdiri dari lima orang laki-laki dan tiga orang perempuan.

Sementara itu, selain mengisolasi 15 tenaga kesehatan, lanjut Deden, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi lainnya. Yakni, melakukan tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) terhadap keluarga dan teman-teman dari pasien positif Covid-19 tersebut.

Deden menuturkan, berdasarkan pengakuan keluarganya, pasien tersebut pulang dari Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau, bukan Batam seperti pengakuan sebelumnya. Pasien tersebut bekerja di salah satu rumah makan.

Bersama dengan sejumlah temannya, pasien tersebut pulang dengan pesawat terbang dan turun di Bandara Soekarno-Hatta pada 25 Maret 2020. Selanjutnya, mereka menuju ke Kabupaten Indramayu dengan menggunakan mobil sewaan (carter).

‘’Pengemudi (mobil sewaan) itu dari Kabupaten Indramayu,’’ terang Deden.

Saat mendarat di bandara, pasien sudah dalam keadaan panas tinggi. Sesampainya di Indramayu, pada 26 Maret 2020, pasien itu memeriksakan diri pada salah satu tenaga kesehatan dengan keluhan panas, batuk, dan sesak.

Sampai dengan 27 Maret 2020, imbuh Deden, keluhan tersebut belum juga berkurang. Pasien lantas dirujuk ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol, yang kemudian merujuknya ke RSUD Indramayu sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.

‘’Sampai hari Kamis (9/4) ini, pasien masih  di RSUD Indramayu dengan badan panas, sementara batuk dan sesak sudah mulai membaik. Kita juga sudah melakukan kontak dengan Dinkes Kepulauan Riau,’’ tukas Deden.

Deden menambahkan, pihaknya telah melakukan rapid tes terhadap 10 orang yang terdiri dari keluarga dan temannya yang ikut bersama ketika pulang ke Indramayu. Rapid tes juga dilakukan kepada 20 orang tenaga medis yang ada di RSUD Pantura MA Sentot Patrol. ‘’Hasil rapid tes mereka semuanya negatif,’’ tandas Deden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement