REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan aparat kepolisian melakukan razia di Taman Kota Tasikmalaya, Kamis (9/4). Namun, razia itu tidak untuk menindak para pengguna jalan yang tak mematuhi aturan lalu lintas. Melainkan, setiap orang yang terlihat tidak menggunakan masker diberhentikan untuk kemudian diberi arahan dan dikasih masker.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Ajat Sudrajat mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk mengingatkan masyarakat dalam menyikapi situasi pandemik corona yang terjadi saat ini. Karena itu, pihaknya berinisiatif memberi edukasi agar masyarakat sadar memakai masker.
"Jadi bentuknya seperti razia, tapi bukan untuk penegakan hukum. Kami hanya memberikan pelayanan sekedar edukasi untuk bersama memutus rantai Covid-19 dengan cara sadar untuk menggubakan masker," kata dia, Kamis (9/4).
Selain di Taman Kota, polisi juga akan berkeliling ke sejumlah tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian, seperti pusat perbelanjaan. Setiap warga yang terlihat tak menggunakan masker akan diimbau dan diberikan masker.
Ajat mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sekitar seribu masker untuk dibagikan pada sehari itu. Selanjutnya, polisi akan terus melakukan kegiatan serupa.
"Sasarannya adalah masyarakat yang tidak memakai masker, baik pengendara, pejalan kaki, pedagang, semua yang belum sadar pakai masker kita bagikan masker," kata dia.
Berdasarkan pantauan Republika, masih banyak terdapat masyarakat di Kota Tasikmalaya tidak menggunakan masker. Ketika ditanya polisi, mereka mengutarakan berbagai alasan. Ada pula pengendara yang memang memiliki masker, tapi sengaja tak memakainya.
Salah seorang warga yang kedapatan tidak menggunakan masker, Wawan (25 tahun) mengaku sudah tahu adanya imbauan pemerintah untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Namun, ia beralasan kesulitan untuk membeli masker. Karena itu, ia terpaksa tak menggunakan masker. "Sudah tahu harus pakai masker, tapi susah carinya. Di pasar banyak yang kosong," kata dia.
Salah seorang warga lainnya, Veni (45) juga kedapatan tak menggunakan masker ketika berkendara sepeda motor dengan anaknya yang masih kecil. Ia mengaku lupa untuk menggunakan masker. Ironisnya, anaknya yang dibonceng menggunakan masker, tetapi ibunya justru tidak."Padahal ada di rumah, tapi saya lupa," katanya.
Veni mengaku keluar rumah karena harus pergi ke anjungan tunai mandiri untuk mengambil uang. Ketika diberhentikan polisi di jalan karena tak memakai masker, ia berjanji ke depannya akan selalu menggunakan masker ketika keluar rumah.
Seorang warga lainnya, Tatang (30), yang juga kedapatan tak memakai masker ketika berkendara sepeda motor. Ia mengaku tak menggunakan masker karena tak punya. "Gak punya, belum nyari," katanya singkat sambil buru buru melajukan kendaraannya.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengingatkan agar masyarakat terus mengikuti imbauan pemerintah. Mulai dari menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tidak keluar rumah, menjaga jarak atau menerapkan physical distancing dan selalu memakai masker di luar rumah. "Pakai masker jadi wajib sekarang. Imbauan selama ini seolah sangat sulit dilakukan karena selalu dianggap sepele, ini sangat berbahaya," katanya.