REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) resmi mengalirkan gas pertama kali (Gas In) ke PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) Dumai yang berlokasi di Kawasan Pelindo I Cabang Dumai. Berdasarkan informasi yang diterima PGN konsisten untuk mengalirkan gas ke KLK sebesar 145 ribu meter kubik per bulan. Sebelum Gas In dilaksanakan, seluruh peralatan dipastikan sudah lulus pengetesan dan personil yang bertugas dalam kondisi sehat.
Meski mayoritas pekerja melaksanakan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap berkomitmen menjaga profesionalisme dalam memberikan dukungan layanan kepada pelanggan dan calon pelanggan.
Hal ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan daya saing daerah melalui perluasan infrastruktur jaringan pipa gas bumi ke wilayah baru, yang salah satunya di kawasan industri Kota Dumai.
Pengaliran gas tersebut untuk kebutuhan kapasitas produksi KLK sebesar 600 ton per hari dan merupakan salah satu industri pengelola minyak sawit mentah (CPO) yang beroperasi di kawasan industri PT Pelindo I Dumai.
Pekerja yang melakukan pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan infrastruktur jaringan pipa gas bumi selalu dalam kewaspadaan terkait pandemi wabah Virus Corona (COVID-19) dengan tetap mengikuti protokol keamanan pencegahan COVID-19.
Kegiatan kewaspadaan pandemi wabah COVID-19 dilakukan dengan rutin menyemprotkan disinfektan pada peralatan-peralatan kerja dan kendaraan, pemeriksaan suhu tubuh, membersihkan tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer, penggunaan masker, dan tetap menjaga jarak.
“Di tengah wabah COVID-19, kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan pipa gas tetap berjalan sesuai SOP guna menjaga kontinuitas pengaliran gas ke pelanggan. Saat ini, Area Dumai melayani tujuh pelanggan industri dengan penyaluran gas sekitar 5 BBTUD. Pekerja yang bertugas selalu melaksanakan kewaspadaan sesuai protokol keamanan pencegahan COVID-19,” ujar Sales Area Head Dumai Arief Nurrachman.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan secara total PGN telah melayani pelanggan komersial industri sebanyak 2.285 pelanggan dengan volume gas yang dialirkan sebesar 810,3 BBTUD. Industri termasuk sebagai pelanggan PGN dengan pemakaian gas yang cukup besar, mengingat kebutuhan produksi dan operasionalnya yang juga besar.
“PGN mendukung bertumbuhnya industri yang berkontribusi besar untuk perekonomian negara. Maka dari itu, kami berupaya untuk memacu bertumbuhnya industri-industri baru di berbagai wilayah. Sampai saat ini, PGN menambah distribusi gas untuk 21 industri dengan kebutuhan gas yang berbeda-beda. Namun jika ditotal ada sekitar 0.86 BBTUD yang disalurkan untuk industri-industri baru tersebut,” ungkap dia.
Rachmat mengungkapkan bahwa Dumai termasuk ke dalam wilayah baru yang memiliki infrastruktur gas bumi. Dengan demikian bisa dikatakan sebagai Gas In merupakan realisasi dari pengembangan infrastruktur jaringan pipa transmisi Duri-Dumai yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Dumai.
Rachmat berharap pemenuhan gas untuk industri di wilayah Dumai dapat semakin agresif lagi. Meski ada beberapa kendala, salah satunya wabah COVID-19 yang membuat ruang gerak tim operasional PGN di lapangan menjadi terbatas.
“Saat ini memang pemerintah mengimbau untuk melaksanakan WFH. Namun untuk pelaksanaan proyek gas tidak bisa berhenti, sehingga membutuhkan operator pekerja pendukung untuk menjalankannya,” katanya.