Rabu 08 Apr 2020 15:38 WIB

Penyaluran Elpiji di Jatim Sesuai Protokol Pencegahan Corona

Operasional distribusi BBM dan elpiji tetap berjalan normal.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja menata gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk didistribusikan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/1/2020).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pekerja menata gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk didistribusikan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V menjamin ketersediaan pasokan serta memastikan kegiatan operasional penyaluran BBM dan LPG berjalan baik di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19. Unit Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengaku, penyaluran BBM dan elpiji yang dilakukan, tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

Rustam memastikan, pasokan BBM yang ada di fuel terminal di wilayah Jatim dalam jumlah aman. Di wilayah setempat, kata dia, terdapat enam fuel terminal, yaitu di Surabaya, Tuban, Malang, Madiun, Banyuwangi, dan Sampang. “Walaupun konsumsi BBM terus turun, kami tetap memonitor pasokan dan penyaluran ke masyarakat,” kata Rustam. 

Berdasarkan data penyaluran 27 Maret hingga 3 April 2020, konsumsi Gasoline (Premium, Perta-Series) di Jatim turun 28 persen menjadi rata-rata 9.300 kilo liter per hari, dari kondisi normal yang mencapai 12.900 kilo liter per hari. Sedangkan konsumsi Gasoil (BioSolar, Dex-Series) pada periode yang sama, turun 15 persen, dari kondisi normal 6.000 kilo liter per hari menjadi 5.100 kilo liter per hari.

Di sisi lain, kata Rustam, terjadi peningkatan konsumsi elpiji sektor rumah tangga, baik LPG Subsidi kemasan tiga kilogram, maupun elpiji non-subsidi seperti produk Bright Gas kemasan 12 kg dan 5,5 kg. Pada periode 27 Maret hingga 3 April, tercatat ada kenaikan tipis elpiji sektor rumah tangga, dari rata-rata 4.050 metrik ton (MT) per hari pada kondisi normal, menjadi 4.200 MT per hari.

Rustam mengatakan, Pertamina MOR V terus memonitor peningkatan kebutuhan elpiji, khususnya elpiji subsidi tiga kg. Termasuk apabila ada permintaan penambahan fakultatif dari masing-masing pemerintah daerah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

“Pantauan kami, penurunan konsumsi BBM dan kenaikan konsumsi elpiji sektor rumah tangga ini sejalan dengan anjuran yang disampaikan pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi di luar rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19,” ujar Rustam.

Rustam pun memastikan operasional distribusi BBM dan elpiji tetap berjalan normal, dengan pengaturan personil dan tempat kerja yang ketat sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19. Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement