REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penolakan pemakaman terhadap jenazah pasien positif Covid-19 terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Menanggapi itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengedukasi masyarakat mengenai alur penularan virus corona serta prosedur pemakaman jenazah Covid-19 sesuai panduan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sehingga masyarakat paham dan tidak menimbulkan keresahan apabila ada jenazah Covid-19 dimakamkan di wilayah mereka," kata Bamsoet, Selasa (7/4).
Dirinya juga mendorong agar pemerintah mengingatkan kembali mengenai fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada seluruh petugas/tenaga medis yang melakukan pengurusan. Hal itu dilakukan agar pemulasaran jenazah pasien Covid-19 tetap memperhatikan aspek agama dan memastikan pemulasaran dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Serta perlu dijelaskan juga kepada masyarakat mengenai prosedur pemakaman sesuai protokol kesehatan dari WHO dalam rangka memutus penyebaran virus Covid-19," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga mendorong pemerintah daerah agar menyiapkan lahan kosong yang akan digunakan sebagai tempat pemakaman jenazah Covid-19. Hal tersebut guna mengantisipasi terjadinya kembali penolakan warga yang berdampak pada terhambatnya proses pemakaman jenazah.
"Mengimbau masyarakat agar memahami sikap pemerintah dalam memperlakukan jenazah Covid-19 dan tidak melakukan aksi penolakan jenazah Covid-19 yang dapat menghambat tim medis dalam melakukan pemakaman, mengingat tim medis sudah menjalani semua prosedur pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19 sesuai guidline Kemenkes, Kementerian Agama dan MUI," imbaunya.
Penolakan pemakaman pasien positif covid-19 terjadi di beberapa daerah. Terbaru terjadi di Dusun Mulyasari Desa Pancawati Kecamatan Klari Kabupaten Karawang.
Warga menolak pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 yang berasal dari Jayakerta di lokasi sekitar mereka. Penolakan tersebut muncul lantaran warga merasa takut dan khawatir virus Corona dalam jenazah itu bisa menular ke permukiman sekitar.