REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau virus corona terus menebar ancaman termasuk di Indonesia. Saat ini, para dokter dan petugas medis menjadi garda terdepan dalam melawan penularan dan penanganan virus corona.
Dalam rangka mendukung perlengkapan bagi para dokter dan petugas medis yang ada di berbagai pelosok daerah, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memanfaatkan dan memaksimalkan kapal tol laut.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko mengatakan, peran tol laut yang selama ini menjadi tumpuan pengiriman logistik khususnya ke daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan peralatan dan perlengkapan medis.
“Tol laut bisa kita manfaatkan untuk membantu distribusi barang di tengah pandemi virus corona. Bahkan, kami sudah menggratiskan distribusi Alat Pelindung Diri (APD) ke Tahuna, Sulawesi Utara,” ujar Capt. Wisnu di Jakarta, Senin (6/4).
Menurutnya, spesifikasi APD yang dapat dikirimkan yaitu APD yang dibutuhkan dalam menangani virus corona, yaitu penutup kepala (nurse cap), kacamata pelindung (safety google), pelindung wajah dan masker (masker N95 dan masker surgical), penutup telinga, jas lab apron cover all suit, sarung tangan, dan pelindung kaki/sepatu (sepatu boots/safety shoes).
Sebelumnya, dia mengatakan, beberapa waktu lalu Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri melakukan koordinasi serta meminta dukungan untuk pengiriman APD ke berbagai pelosok di Indonesia.
Selain itu, Wisnu menjelaskan, dalam mendukung hal tersebut, Ditjen Perhubungan Laut telah menerbitkan surat yang ditujukan kepada Direktur Utama PT. Pelni, Direktur Utama PT Djakarta Lloyd, Direktur Utama PT ASDP Ferry, Direktur Utama PT Temas, Direktur Utama PT Pelangi Tunggal Ika dan Direktur Utama PT Luas Line untuk turut mendukung dan membantu pengiriman APD melalui tol laut tanpa mengabaikan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya, tidak dipungkiri bahwa efek dari pendemi virus corona juga menghambat arus logistik. “Tol laut juga dapat dimaksimalkan untuk mengatasi arus logistik yang terhambat akibat pembatassan kapal penumpang yang masuk ke daerah tujuan,” ucap Wisnu.
Dikatakan Wisnu, program tol laut telah berjalan sejak 2016. Saat ini, kapal yang melayani program tol laut terdapat 26 kapal yang terdiri dari 14 kapal negara, 5 kapal milik PT. Pelni, 5 kapal PT. ASDP dan 2 kapal swasta dengan jumlah trayek sebanyak 26 trayek, 3 pelabuhan pangkal, 6 pelabuhan transhipment dan 90 pelabuhan singgah.
Wisnu berharap, pemanfaatan tol laut untuk distribusi APD dapat berjalan dengan baik sehingga dapat membantu para dokter dan petugas medis dalam mencegah dan menekan jumlah penyebaran virus corona di Indonesia.
“Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menghadapi ujian ini, dan semoga wabah virus corona dapat segera berakhir,” ujarnya.