Selasa 07 Apr 2020 16:46 WIB

Donor Darah di Garut Dapat Hand Sanitizer

PMI Garut menyebut jumlah stok darah menurun selama masa wabah corona.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas menunjukkan darah dari pendonor sukarela di Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI). Ilustrasi
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Petugas menunjukkan darah dari pendonor sukarela di Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut melakukan beberapa hal untuk mendorong pendonor darah ke kantor PMI Garut. Salah satunya berupa pemberian cairan pembersih tangan (hand sanitizer) kepada pendonor yang datang secara sukarela.

Kepala Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Garut dr Sisca Risya Fuiarti mengatakan, hal itu dilakukan agar masyarakat mau datang langsung ke kantor untuk mendonor. Sebab, layanan donor keliling di Kabupaten Garut dihentikan selama wabah Covid-19 untuk menghindari kerumunan.

"Sekarang juga kita ada stok hand sanitizer. Jadi yang mendonor sukarela bisa dapat hand sanitizer gratis. Harus secepatnya karena stok terbatas," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (7/4).

Dalam mendapatkan stok hand sanitizer, PMI mengajukan proposal ke sejumlah intansi. Selain itu, PMI Kabupaten Garut juga mendapat bantuan hand sanitizer dari PMI Pusat.

Sisca mengatakan, jumlah darah yang masuk mengalami penurunan selama mewabahnya virus corona di Kabupaten Garut. Hal itu disebabkan layanan donor keliling yang biasa dilakukan tak lagi beroperasi sejak 10 Maret.

Baru pada awal April terdapat layanan donor keliling, itu pun dilakukan oleh TNI. "Jadi menurun banyak bisa sampai 80 persen," kata dia.

Ia menyebutkan, dalam setiap bulannya PMI Kabupaten Garut rata-rata menerima 1.600 labu dari layanan donor darah keliling. Namun, saat ini darah yang masuk ke PMI Kabupaten Garut hanya sekira 200 labu. Padahal, kebutuhan darah di Kabupaten Garut mencapai 1.800 labu per bulan.

Karena itu, selama tak ada layanan donor darah keliling, ia mengajak masyarakat yang biasa melakukan donor untuk langsung datang ke kantor PMI. Selain itu, jika membutuhkan darah, masyarakat sebaiknya membawa donor pengganti. Menurut Sisca, sejauh ini belum ada kasus kekurangan darah selama terjadi pandemi Covid-19.

"Jadi yang butuh darah mau tidak mau membawa donor pengganti dari keluarga. Alhamdulillah belum ada yang sama sekali tak terlayani," kata dia.

Namun, Sisca menjelaskan, proses mengambil darah dari donor pengganti membutuhkan waktu lebih lama dibanding ketika terdapat stok darah di PMI. Sebab, donor pengganti itu harus diperiksa terlebih dahulu kondisi kesehatannya dan darahnya juga harus dicocokan dengan pasien.

Sisca menambahkan, masyarakat tak perlu takut mendonor darah selama ada wabah Covid-19. Sebab, donor darah memiliki banyak manfaat, seperti menyehatkan jantung, regenerasi sel darah, menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, dan mencegah kanker.

"Anggapan donor darah itu buat imun tubuh lemah adalah tidak benar, karena tidak sembarangan orang bisa mendonor, harus diperiksa dulu. Kalau memenuhi syarat baru bisa donor dan akan banyak kelebihannya bagi tubuh," kata dia.

Sisca mengajak warga untuk dapat langsung datang ke kantor jika ingin mendonor darah. Kantor PMI Kabupaten Garut di Jalan Proklamasi Nomor 3 Kecamatan Tarogong Kidul, akan selalu menerima pendonor darah secara sukarela pada pukul 08.00-18.00 WIB. "Tapi bagusnya pagi setelah sarapan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement