REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, mengatakan bahwa ada 700 ton bawang bombai impor yang sudah tiba atau masuk ke Indonesia. Hal ini guna memenuhi kebutuhan bawang bombai di dalam negeri. Ratusan ton bawang bombai itu diimpor dari Australia dan Selandia Baru.
"Ada 40 kontainer dari Australia dan Selandia Baru atau sekitar 700 ton bawang bombai. (pasokan bawang bombai) ini sudah didorong dari pelabuhan ke distributor-distributor," kata Brigjen Daniel, Selasa (7/4).
Pihaknya berharap dengan masuknya bawang bombai impor ini bisa menurunkan harga bawang bombai di pasaran. Daniel menambahkan, pasokan bawang bombai juga akan terus ditambah.
"Masih terus kami usahakan bawang bombai (impor) untuk masuk. Pasokan terus bertambah. Hari ini ada yang masuk, besok juga," kata Daniel yang juga menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri ini.
Selain itu, untuk komoditas bawang putih impor telah masuk Indonesia sebanyak 33 ribu ton. Satgas Pangan Polri terus memantau distribusi sejumlah komoditas bahan pokok untuk menjamin ketersediaan pangan dan memastikan tidak ada kekurangan pasokan.
Daniel mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan membeli sembako dalam jumlah yang wajar karena Pemerintah menjamin ketersediaan pangan dalam negeri. Harga bawang bombai di sejumlah pasar melonjak tajam sejak sebulan terakhir.
Harganya naik delapan sampai 10 kali lipat dari harga normal. Selain harganya tinggi, jumlah ketersediaan bawang bombai di pasar, sedikit.
Di salah satu toko ritel modern, harga bawang bombai dibanderol Rp 169 ribu per kg. Sementara harga bawang bombai di pasar tradisional, masih diatas Rp 150 ribu per kg.