REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo telah ditunjuk Laboratorium Pemeriksa Covid-19. Berbagai persiapan dilakukan agar laboratorium tersebut bisa segera memeriksa sampel pasien Covid-19.
Direktur RS UNS, Hartono menyampaikan, RS UNS saat ini dengan dukungan penuh dari UNS, telah ditunjuk menjadi Laboratorium Pemeriksa Covid-19. "Mendapatkan kepercayaan tersebut, RS UNS menargetkan bahwa persiapan operasional Laboratorium ini bisa selesai pada minggu ini dan sesegera mungkin beroperasi," kata Hartono seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (7/4).
Hartono menambahkan, persiapan SDM sudah hampir selesai. Selain tim pelaksana yang sudah dimagangkan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta, RS UNS juga telah merekrut 10 dokter baru untuk mengikuti pelatihan pelaksanaan swab yang akan dibimbing oleh Dokter Spesialis THT-KL RS UNS.
"Kami juga merekrut sembilan analis kesehatan dan para peneliti dari Fakultas Kedokteran (FK) UNS agar kapasitas Laboratorium RS UNS memadai, setidaknya untuk Karesidenan Surakarta," paparnya.
Di sisi lain, RS UNS menerima bantuan berupa ventilator dan alat perlindungan diri (APD) dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNS. Penyerahan bantuan ventilator dan APD dilakukan di RS UNS, Senin (6/4).
Rektor UNS, Jamal Wiwoho menyampaikan terima kasih atas kepedulian IKA UNS kepada RS UNS. Bantuan yang diberikan IKA UNS kepada RS UNS ini senilai kurang lebih Rp 600 juta. Jamal menyampaikan, telah disalurkan pula sumbangan berupa sedekah pulsa untuk 6.000 mahasiswa UNS yang terdampak Covid-19 dari IKA UNS senilai Rp 300 juta. IKA UNS juga siap mendukung RS UNS menghadapi pandemi Covid-19.
Selain itu, Jamal juga menyampaikan apresiasi kepada DWP UNS. Sebab, DWP UNS menjadi elemen UNS pertama yang mencanangkan gerakan kepedulian melawan Covid-19. Hingga Senin (6/4), dana yang telah dikumpulkan berjumlah Rp 56 juta dan ini menjadi inspirasi bagi Pimpinan UNS untuk membuka rekening gerakan UNS Peduli Covid-19 yang sampai Senin (6/4) telah menerima dana sebesar Rp 176 juta.
"Ketika Pandemi Covid-19 berakhir, maka rekening ini akan menampung seluruh kegiatan sosial untuk hal-hal yang bersifat kemanusiaan," ujar Jamal.