REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Selama pandemi virus Corona (Covid-19) masih berlangsung dan mengharuskan warga work from home (WFH), maka Pemerintah Propinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berencana akan memberi bantuan kepada warga di Propinsi Jabar sebesar Rp 500 ribu per kepala keluarga per bulan selama empat bulan. Ketua Komisi IV DPRD Jabar, Imam Budi Hartono menjelaskan bahwa untuk warga yang bisa mendapatkan bantuan dengan kriteria di antaranya, pekerja yang bekerja dibidang perdagangan dan jasa dengan skala mikro dan kecil, seperti pedagang makanan, warung dan para UMKM yang menurun omsetnya bahkan tak laku karena pandemi Covid-19.
Lalu, pekerja yang bergerak di bidang pertanian dengan skala mikro dan kecil, seperti peternak ayam, petani ikan. Pekerja yang bergerak dibidang pariwisata dengan skala mikro dan kecil dan pekerja yang bergerak dibidang transportasi dengan skala mikro dan kecil, seperti para tukang ojek, supir angkot.
Selanjutnya, pekerja yang bergerak dibidang industri dengan skala mikro dan kecil, seperti para pengrajin rumahan baik usaha kuliner atau industri garmen. "Juga penduduk yang bekerja sebagai pemulung, penduduk lanjut usia, penduduk dengan kebutuhan khusus (disabilitas) dan penduduk yang anggota keluarganya terindikasi ODP dan PDP serta terinfeksi Covid-19," jelasnya.
Menurut Imam, catatan, dari penerima bantuan ini tidak mesti ber KTP Kota Depok karena diharapkan warga daerah lain tidak pulang kampung. Para penerima bantuan dari pusat yang selama ini seperti PKH (keluarga harapan) dan penerima BPNT (bantuan pangan non tunai) tidak lagi akan menerima bantuan ini. "Tidak boleh dobel penerima," ucapnya.
Dari data untuk Kota Depok akan diberikan kurang lebih ke 39 ribuan warga yang akan menerima bantuan Rp 500 ribu. "Cara mengusulkan memang semua data akan dikumpulkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok yang berasal dari usulan RT/RW," terang Imam.
Dia menambahkan, bantuan Rp 500 ribu akan diberikan dalam bentuk sembako senilai Rp 350 ribu dan Rp 150 ribu berupa uang tunai. "Bantuan ini akan dilaksanakan selama empat bulan selama pandemi Covid-19 ini masih berlangsung. Penyaluran bantuan rencana akan dilaksanakan sebelum Ramadhan," pungkas Imam.