Senin 06 Apr 2020 01:05 WIB

Wali Kota Padang Minta Perantau yang Mudik Melapor ke RT

Perlu ada pengawasan ketat di tingkat RT agar mencegah wabah Corona.

Petugas mengatur kendaraan untuk tidak masuk pusat kota, di Simpang Lubeg, Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/4/2020). Pemkot Padang melakukan pembatasan akses masuk bagi kendaraan ke Kota Padang kecuali kendaraan membawa logistik, BBM, angkutan kota, dan roda dua untuk menekan penyebaran COVID-19 yang semakin meningkat di kota itu.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Petugas mengatur kendaraan untuk tidak masuk pusat kota, di Simpang Lubeg, Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/4/2020). Pemkot Padang melakukan pembatasan akses masuk bagi kendaraan ke Kota Padang kecuali kendaraan membawa logistik, BBM, angkutan kota, dan roda dua untuk menekan penyebaran COVID-19 yang semakin meningkat di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi meminta perantau yang baru tiba di Padang segera melapor ke RT setempat hingga ke petugas kesehatan. Hal itu sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19).

"Perantau yang baru tiba di Padang agar segera melapor ke RT, sebaliknya RT dan RW diminta juga proaktif mengawasi warga yang baru pulang dari daerah terjangkit," kata dia di Padang, Ahad.

Baca Juga

Menurut dia, perlu ada pengawasan ketat pada tingkat RT untuk mencegah penyebaran wabah Corona terutama bagi warga yang baru pulang dari daerah terjangkit.

Ia juga mendorong lurah meminta pengurus masjid di lingkungan masing-masing menyampaikan pengumuman agar warga yang baru pulang dari daerah terjangkit melapor dan melakukan isolasi mandiri.

"Kerelaan melapor akan membantu menekan penyebaran Corona dan membantu pemerintah melakukan pencegahan," kata dia.

Pemerintah telah menyiapkan alur pelaporan mandiri melalui whatsap berisi rincian informasi nama, alamat jelas, nomor kontak, riwayat perjalanan dan tanggal kedatangan.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani menyampaikan warga yang pulang dari daerah terjangkit diimbau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Setelah melapor namun tidak ada gejala karena keterbatasan SDM petugas hanya akan melakukan pendataan," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Padang hingga 4 April 2020 terdapat 3.371 warga yang berasal dari daerah terjangkit, 205 orang tanpa gejala, 69 orang dalam pengawasan, 18 orang pasien dalam pengawasan, 8 orang positif, 1 orang meninggal, 4 negatif, dan 6 menunggu hasil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement