Senin 06 Apr 2020 07:31 WIB

Pandemik yang 'Meneror' Kerajaan

Dua pangeran terinfeksi, dan satu putri harus kehilangan nyawa.

Nora Azizah
Foto: istimewa
Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Nora Azizah*)

Kabar meninggalnya Putri Maria Teresa dari Bourbon-Parma, Spanyol, mengejutkan dunia. Putri berjulukan 'Red Princess' yang juga dikenal sebagai aktivis ini meninggal karena sebelumnya dilaporkan positif terinfeksi Covid-19. Kepergian sang putri membuatnya menjadi orang pertama dari kalangan kerajaan yang meninggal akibat Covid-19.

Putri Maria Teresa merupakan sepupu dari Raja Spanyol Felipe VI. Ia dikabarkan tertular virus corona jenis baru dari saudaranya, Pangeran Sixto Enrique de Borbon, Adipati Aranjuez.

Tak banyak informasi mengenai kematian sang putri. Namun, Putri Maria dimakamkan di Madrid pada pekan ini dengan sebuah upacara pemakaman khusus.

Sebelumnya, Covid-19 juga menyerang kerajaan Inggris. Pangeran Charles atau Prince of Wales dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (25/3) lalu. Hal ini tentu mengejutkan keluarga kerajaan.

Clarence House melaporlan, Pangeran Charles sebelumnya menunjukkan gejala ringan Covid-19. Sesuai prosedur, Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, menjalani tes. Namun, Camilla masih dinyatakan negatif.

Kondisi ini membuat Pangeran Charles dan sang istri harus mengasingkan diri di salah satu rumah mereka di Skotlandia. Keduanya menjalani masa karantina penuh di Skotlandia.

Namun, Pangeran Charles masih jauh beruntung. Di usia 71 tahun dan terserang Covid-19, kondisi Prince of Wales terus membaik. Ia mengumumkan melalui akun Instagramnya bahwa kondisinya berangsur pulih, tetapi masih harus mengisolasi diri.

Pangeran Charles yang dinyatakan positif Covid-19 juga membuat kerajaan cukup kewalahan. Pasalnya, virus ini dikhawatirkan juga menyerang sang Ratu Elizabeth. Hal ini membuat pihak kerajaan langsung mengasingkan ratu ke Kastil Windsor.

Meski dilaporkan negatif Covid-19, publik masih ragu dengan hal itu. Sebab, salah satu pelayan yang dekat dengan Ratu Elizabeth dilaporkan positif Covid-19. Media Inggris menyebutkan, pelayan tersebut memiliki aktivitas keseharian yang cukup intens dengan sang ratu.

Kabar ini membuat publil semakin meragukan kesehatan Ratu Elizabeth. Namun, Istana Buckingham mengabarkan bahwa sang ratu dalam kondisi yang sehat dan baik.

Virus Covid-19 tak hanya menyerang kerajaan Spanyol dan Inggris, tetapi juga Monaco. Pangeran Albert II dari kerajaan Monaco juga dilaporkan positif Covid-19 sebelum kasus Pangeran Charles.

Pihak kerajaan Monaco menyebutkan, meski Pangeran Albert dinyatakan positif, ia masih menjalankam tugas dan aktivitas sehari-hari. Pasalnya, Pangeran Albert tidak menunjukkan gejala penurunan kesehatan.

Beberapa media bahkan menduga, Pangeran Albert II disebut yang menularlan Covid-19 ke Pangeran Charles. Sebab, keduanya memang sempat bertemu dalam sebuah pertemuan meja bundar.

Kabar ini ditepis langsung oleh Pangeran Albert. Ia mengakui bahwa dirinya lebih dulu terinfeksi. Namun, Pangeran Albert menegaskan bahwa dalam pertemuan itu, dia dan Pangeran Charles hanya saling bertukar sapa dan menganggukkan kepala.

Pangeran Albert mengungkapkan bahwa dia dan Pangeran Charles pun tidak berjabat tangan. Itu sebabnya sangat kecil kemungkinan dirinya menularkan Covid-19 ke Pangeran Charles.

Pandemik Covid-19 yang masuk ke istana membuktikan bahwa penyakit ini tidak main-main. Sebelumnya, virus ini juga masuk ke hollywood. Status sosial pun seolah menjadi tak berlaku bagi Covid-19.

Covid-19 cukup membuat kerajaan-kerajaan di dunia khawatir. Seolah, virus ini 'meneror' kerajaan dan membuat mereka memilih mengasingkan diri, bahkan sampai tumbang.

Hendaknya, ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa Covid-19 memang tidak pandang bulu mencari mangsa. Siapa saja bisa terinfeksi, bahkan para bangsawan kerajaan sekalipun.

*) penulis adalah jurnalis republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement