REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor menemukan lagi delapan orang positif COVID-19 setelah melakukan tes cepat ketiga di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran Kota Bogor, Sabtu (4/4). Pelaksanaan tes cepat tersebut dilakukan terhadap 280 orang yang tercatat berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan dilakukan dengan pola drive thru.
Melalui pola ini, peserta tes tidak perlu turun dari kendaraannya, baik mobil maupun sepeda motor, tapi petugas kesehatan dengan pakaian alat pelindung tubuh (APD) lengkap yang menghampiri peserta dan melakukan tes. Petugas kesehatan, mengukur temperatur tubuh peserta tes dengan thermo gun dan kemudian mengambil sampel darah dengan spet dan dimasukkan dalam tabung pengujian.
Peserta tes menunggu waktu sekitar 15 menit dan sudah mengetahui hasilnya. Peserta yang hasilnya negatif dipersilakan kembali ke rumah. Tapi peserta yang hasilnya positif dipersilakan ke RSUD Kota Bogor untuk dilakukan tes swab dan ditracking masuk ke dalam klaster yang mana.
Menurut Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, pada pelaksanaan rapid test ketiga, Sabtu (4/4) hari ini, dari 280 peserta tes, ditemukan delapan peserta positif. "Peserta yang positif ini, tidak langsung masuk dalam database, tapi masih harus menjalani tes swab di RSUD Kota Bogor untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat," katanya.
Dedie menambahkan, Pemerintah Kota Bogor sebelumnya telah melakukan tes cepat terhadap 784 peserta dari 800 kit rapid test yang diterima Pemerintah Kota Bogor dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurut dia, Pemerintah Kota Bogor menerima tambahan 500 kit rapid test lagi, sehingga pada Sabtu hari ini dilakukan tes terhadap 280 ODP. "Berikutnya, bisa dilakukan tes terhadap 220 ODP lainnya," katanya.
Sementara itu, pada database Crisis Center Covid-19 Kota Bogor, sampai Sabtu hari ini, tercatat ada sebanyak 41 positif Covid-19. Dari jumlah tersebut sebanyak tujuh pasien meninggal dunia, sehingga dalam perawatan di rumah sakit ada 34 pasien.