Jumat 03 Apr 2020 21:07 WIB

Ini Cara Sandi Agar UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona

UMKM tulang punggung ekonomi bangsa yang menciptakan 97 persen lapangan kerja.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agus Yulianto
Talkshow Online Rumah Zakat dengan tema Cara UMKM Bertahan di tengah pandemik Covid-19.
Foto: Rumah Zakat
Talkshow Online Rumah Zakat dengan tema Cara UMKM Bertahan di tengah pandemik Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Sandiaga Uno menilai, imunitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus diperkuat di tengah pandemi virus corona seperti sekarang. Sebab, sektor ini merupakan tulang punggung ekonomi bangsa yang menciptakan 97 persen lapangan kerja di Tanah Air.

Dia menyebutkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan pelaku UMKM supaya bisa bertahan pada masa krisis ini. Pertama menjaga posisi dana tunai.

"Cash is a king, saya pesan mohon jaga dana tunai yang kita miliki. Amankan likuiditas, tunda kewajiban apa pun yang bisa ditunda, negosiasikan secara terbuka termasuk kewajiban kepada suplier dan perbankan," ujar Sandi dalam diskusi online yang digelar Rumah Zakat pada Jumat, (3/4).

Dirinya menambahkan, pelaku usaha juga harus terbuka kepada karyawan terutama yang golongan menengah dan ke atas. "Ini saatnya fokus pada karyawan level menengah ke bawah, pastikan income mereka tidak terganggu. Kalau di level manager bisa negosiasikan supaya turunkan biaya operasi usaha," tuturnya.

Demi menjaga dana, kata Sandi, UMKM juga perlu melakukan analisa pemotongan biaya yang tidak perlu dan pisahkan keuangan. Di antaranya pisahkan untuk pengeluaran yang tidak bisa ditunda, seperti gaji karyawan. 

"Berikutnya mutakhirkan rencana bisnis kita, buat yang baru. Lalu prediksi kebutuhan dana, bagi pengusaha mikro amankan dana untuk tiga minggu, lalu pengusaha kecil amankan untuk tiga bulan, dan menengah amankan untuk enam bulan kebutuhan," jelas Sandi. 

Cara tahu tips kedua, lanjutnya, pelaku usaha harus beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap keadaan sekarang atau kondisi normal yang baru (new normal). "Kita rasa ini temporer tapi dengan mengikuti berita dan analisa terkini, kita tahu pandemi Covid-19 ciptakan new normal," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut. 

Dalam kondisi new normal, katanya, temukan berbagai peluang baru. Sebab, menurut dia, keadaan ini memberikan beberapa peluang bisnis, dari sektor kesehatan, digital, hingga kuliner.

"Pada new normal, kita harus pula tingkatkan jaringan distribusi atau network of network. Produk juga harus diadaptasi. Dalam new normal  digitalisasi sangat diperlukan, ini seperti glimpse of the future, kita bisa menjajal masa depan yaitu semua melalui digital," ucap Sandi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement