Jumat 03 Apr 2020 18:36 WIB

KSP Bantah Pernyataan Ngabalin Soal Staf yang Positif Corona

KSP membantah pernyataan Ali Mochtar Ngabalin soal staf yang positif corona.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Juri Ardiantoro
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Juri Ardiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saling bantah kembali terjadi di lingkungan Istana Kepresidenan. Kali ini giliran Kantor Staf Presiden (KSP) yang menerbitkan rilis pers membantah pernyataan tenaga ahlinya sendiri, Ali Mochtar Ngabalin, terkait informasi bahwa ada satu pegawai instansi tersebut yang positif Covid-19. Dalam rilis tersebut disampaikan bahwa seluruh personel KSP dalam kondisi sehat.

Plt Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Komunikasi Politik dan Informasi Juri Ardiantoro menyampaikan, kepastian bahwa seluruh pegawai sehat didapat setelah KSP mengecek staf di lima kedeputian yang ada. "Jadi, hingga Jumat sore ini tidak ada staf KSP yang positif Covid-19. Alhamdulillah semuanya sehat walafiat," ujar Juri di kantornya, Jumat (3/4).

Baca Juga

Dalam pekerjaannya, menurut Juri, staf KSP memang sering berhubungan dengan sejumlah orang dari berbagai lembaga, termasuk melakukan sejumlah kontak dengan orang yang pada kemudian hari terpapar Covid-19. Mengantisipasi terjadinya penularan, KSP melakukan rapid test terhadap seluruh staf KSP.

Dari hasil rapid test tersebut, beberapa orang dinyatakan positif. Terhadap mereka kemudian dilakukan tes lanjutan berupa tes PCR di salah satu laboratorium. Seperti diketahui, rapid test merupakan tes yang mengecek antibodi seseorang. Hasil rapid test tidak 100 persen akurat. Seseorang yang dinyatakan positif dalam rapid test harus melanjutkan pemeriksaan dengan tes PCR, yakni mengecek antigen. Hasil PCR diyakini akurat.  

"Kami lakukan tes dan hasilnya semuanya negatif hingga Jumat sore ini. Ini wabah yang masih menyebar. Yang jelas, kami akan terus memantau kesehatan para staf," kata Juri.

Menurut Juri, pemberitaan yang menyatakan satu staf KSP dinyatakan positif Covid-19 merupakan berita yang perlu diluruskan. KSP melakukan langkah antisipatif untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Langkah antisipatif lain juga dilakukan KSP dengan melakukan kebijakan pembatasan staf yang masuk kantor. Gedung Bina Graha tempat staf KSP berkantor juga tidak dikosongkan.

"Yang kita lakukan adalah sesuai perintah kepala staf untuk melakukan pekerjaan dari rumah dan staf bergiliran masuk kantor. Hari ini saya ada di kantor, jadi Bina Graha tidak dikosongkan," ujar Juri.

Sebelumnya, Ngabalin menyampaikan kepada media bahwa ada satu pegawai KSP yang positif Covid-19. Ia juga menyampaikan bahwa staf tersebut sudah diisolasi dan diberikan perawatan. Menyusul kejadian ini, katanya menambahkan, gedung KSP dikosongkan selama 14 hari dan dibersihkan.

Bahkan, Ngabalin mengaku sudah mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko. Informasi dan kepastian tentang ini juga sudah disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai ketua tim gugus tugas Covid-19.

Republika.co.id telah mencoba meminta keterangan kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Namun, sampai berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari mantan panglima TNI tersebut.

Kemarin, saling koreksi juga dilakukan oleh pejabat internal istana. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah rilis awal Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman yang menyebut warga boleh melakukan mudik saat pandemi corona ini.

Fadjoel menyebut bahwa memang tidak ada larangan secara resmi oleh pemerintah terkait mudik ini. Kendati memang pemudik diminta melakukan isolasi diri di rumahnya selama 14 hari.

Mensesneg menegaskan, pemerintah justru sangat meminta masyarakat agar tak perlu kembali ke kampung halaman hingga pandemi ini mereda. "Pemerintah mengajak dan berupaya keras agar masyarakat tidak perlu mudik," kata Pratikno kepada wartawan, Kamis (2/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement