REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim mengklaim persediaan beras di wilayahnya tergolong aman dan cukup hingga beberapa bulan ke depan. Persediaan ini disebutnya cukup untuk memenuhi kebutuhan beras warga Banten jika nantinya memang akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurutnya, Provinsi Banten saat ini telah memasuki panen pertama yang akan berlangsung hingga Mei mendatang. Hal ini dijelaskannya dalam rapat terbatas antisipasi mudik bersama Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur se-Jawa melalui teleconference.
"Untuk tiga bulan ke depan persediaan beras di Banten sudah mencukupi. Dan harga kebutuhan pokok lainnya stabil dan masih terkendali," jelas Wahidin, Kamis (2/4).
Wahidin menuturkan, pada Maret lalu luas lahan panen padi di Provinsi Banten mencapai 49.370 hektare dengan produksi gabah mencapai 255.342 ton. Sementara itu untuk luas lahan panen jagung mencapai 504 hektare dengan produksi mencapai 206 ton jagung pipilan kering.
Sementara pada April, ia memperkirakan akan terjadi puncak musim panen padi dengan produksi gabah mencapai 384.444 ton dan produksi jagung mencapai 17.146 ton. Untuk itu ia meyakinkan kalau kebutuhan pangan di Provinsi Banten cukup aman terlebih dalam menghadapi rencana PSBB dan musim Panen yang akan berlanjut hingga bulan Mei 2020.
Provinsi Banten disebutnya memiliki empat wilayah utama pengembangan tanaman padi atau lumbung padi. Daerah-daerah tersebut yakni Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.
"Pemprov Banten sudah bersiap dan melakukan berbagai langkah pembatasan sesuai dengan arahan Pemerintah pusat nantinya," ujarnya.