REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pertamina menyebutkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) oleh masyarakat di Kota Bandung menurun drastis karena banyaknya warga yang bekerja dari rumah. Di sisi lain, Pertamina memastikan stok elpiji subsidi dan nonsubsidi tersedia.
"Sosial Distancing dituruti masyarakat, konsumsi BBM turun 40 persen. Kami mengapresiasi masyarakat Bandung," ujar Branch Manager Pertamina Jawa Barat Sylvia Grace Yuvenna di Pendopo Balai Kota Bandung, Jumat (3/4).
Menurutnya, total gasoline yang dikeluarkan per hari pada masa pandemi covid-19, yaitu 747 kiloliter dari pengeluaran normal 1.655 kiloliter. Gasoil atau solar yang keluar hanya 190 kiloliter per hari dari kondisi biasanya 325 kiloliter.
Sementara itu, Sylvia mengatakan pemakaian elpiji subsidi selama pandemi covid-19 berjalan normal. Namun pemakaian elpiji nonsubsidi mengalami kenaikan mencapai 13 persen. Ia memastikan jika stok elpiji tersedia dan aman.
"Elpiji 3 kilogram tersedia normal. Apabila ada harga tidak wajar bisa telepon ke call center dan menyebutkan di kecamatan mana, kalau tidak detail sulit menindaklanjutinya," katanya.
Sejauh ini menurutnya di Kota Bandung belum ada keluhan terkait ketersediaan elpiji. Namun ia mengatakan menjelang bulan puasa Ramadhan biasanya permintaan gas elpiji berangsur naik hingga mencapai 4 persen dari jumlah normal.
"Normalnya 96 ribu tabung per hari, ketersediaan aman dan jalur distribusi berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan," katanya.