Kamis 02 Apr 2020 13:46 WIB

BMKG: 965 Kali Gempa Terjadi Selama Maret

Gempa yang terjadi selama Maret meningkat dibandingkan Februari lalu.

[Dokumentasi] Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
[Dokumentasi] Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat telah terjadi 965 kali gempa bumi tektonik di seluruh wilayah Indonesia sepanjang Maret 2020. "Gempa yang terjadi selama Maret meningkat dibandingkan Februari lalu yang tercatat 779 kali gempa," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis (2/4).

Tercatat gempa bumi dengan kekuatan signifikan atau diatas magnitudo 5,0 terjadi 16 kali, yang juga mengalami penurunan jika dibandingkan Februari 27 kali. Daryono menjelaskan, selama Maret 2020 aktivitas gempa yang terjadi didominasi oleh aktivitas gempa dengan magnitudo kecil atau dibawah magnitudo 5,0 yang terjadi 949 kali.

Baca Juga

"Jumlah gempa kecil ini meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 752 kali," katanya.

Gempa bumi dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat terjadi sebanyak 60 kali, atau menurun dari bulan sebelumnya sebanyak 76 kali. Selama Maret 2020 terjadi satu kali gempa merusak, yaitu Gempa Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi dengan kekuatan magnitudo 5,1 pada 10 Maret 2020 pukul 17.18.04 WIB.

Gempa destruktif tersebut menyebabkan lebih dari 700 bangunan rumah rusak di Kecamatan Kalapanunggal dan sekitarnya. Selama Maret 2020 wilayah di Indonesia aktif terjadi gempa bumi adalah Aceh dan Nias, Lampung, Selat Sunda, dan Jawa Barat, Bali, Lombok, dan Sumba, Alor dan Kupang, Ambon dan Seram, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, Laut Maluku serta Mamberamo Papua.

Menurut dia, peningkatan atau turunnya aktivitas gempa bumi merupakan hal yang biasa. Kendati demikian, sebaiknya tetap waspada mengingat wilayah Indonesia memang merupakan kawasan rawan gempa, sehingga gempa kuat dapat terjadi kapan saja, ujar Daryono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement