REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Salah seorang anggota asrama dan sebelas orang aktivis Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) dinyatakan sehat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung usai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sejak 20 Maret. Mereka sebelumnya diketahui mengikuti acara kajian di salah satu cafe di Kota Bandung, dimana pemateri yang hadir dinyatakan positif covid-19.
"Sudah isolasinya," ujar Salim Rusli, anggota Satgas Covid-19 Masjid Salman ITB saat dihubungi, Kamis (2/4).
Ia mengungkapkan, aktivitas di Masjid Salman ITB hingga saat ini belum berjalan normal karena penutupan sementara diperpanjang hingga dua pekan ke depan.
"Aktivitas Salman masih akan ditutup sementara sampai dua pekan kedepan," katanya.
Sebelumnya, jajaran pengurus Masjid Salman ITB mengungkapkan acara yang digelar dengan melibatkan pemateri yang positif terpapar corona dilakukan di luar masjid Salman. Tepatnya pada Sabtu (14/3) lalu, sejumlah aktivis Salman ITB mengikuti kegiatan terbatas di luar Masjid Salman ITB yaitu di salah satu cafe di Kota Bandung.
Dalam rilis yang dikeluarkan Salman ITB Sabtu (21/3) malam, Ketua Yayasan Pembina Masjid Salman ITB, Suwarno mengatakan pengisi diskusi saat itu diketahui kemudian positif corona berdasarkan hasil laboratorium yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit pada Rabu (18/3) dan telah dilakukan isolasi terhadap yang bersangkutan.
"Berita hasil tes pembicara tersebut diterima panitia pada Jumat 20 Maret dan langsung dilakukan tracking posisi dan kondisi seluruh peserta yaitu 12 orang. Salah satunya peserta Asrama Putri Salman ITB telah diisolasi di kamarnya dan dalam kondisi sehat," ujarnya.