REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Forum Batajau Seni Piaman Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, Sumbar, bersama Tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nagari Balah Hilia, membuat alat pelindung diri (APD). APD tersebut disalurkan untuk membantu tiga RSUD di daerah itu.
Mereka membuat APD berupa jaket hazmat (pakaian dekontaminasi) untuk dibagikan ke RSUD di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. "Seniman yang merancang desainnya sedangkan ibu-ibu PKK yang menjahit," kata Ketua Forum Batajau Seni Piaman Muhammad Fadly di Parit Malintang, Rabu (1/4).
Dia mengatakan setidaknya 12 pakaian itu pada Selasa sudah didistribusikan oleh seniman yang tergabung dalam Forum Batajau Seni Piaman kepada tiga rumah sakit, yakni RSUD Pariaman dan RSUD Sadikin di Kota Pariaman serta RSUD Padang Pariaman di Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.
Pembuatan APD akan terus berlanjut, sedangkan aksi itu bentuk morel dari seniman yang berasal dari kedua daerah itu. "Selain jaket hazmat, kami juga membuat tameng wajah dan telah kami serahkan kepada Puskesmas Lubuk Alung," ujarnya.
Dia menjelaskan pemberian APD kepada RSUD karena tenaga medis merupakan garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19 sehingga peluang kalangan itu terserang virus tersebut lebih besar. Dia menyampaikan, dana pembuatan APD berasal dari pengusaha daerah setempat yang peduli dengan tenaga medis dalam penanganan pandemi COVID-19.
Para ibu PKK, merupakan relawan yang mau meluangkan waktunya untuk menjahit pakaian itu karena peduli dengan perkembangan dampak pandemi tersebut.
"Kami masih memiliki bahan untuk dijahit namun memerlukan relawan untuk menjahitnya," ujar Fadly.
Dia mengajak pengusaha, baik di daerah itu maupun perantau, untuk menyisihkan uangnya guna membeli APD, terutama untuk tenaga medis dan membeli disinfektan untuk disemprotkan ke rumah-rumah warga.
"Bila perlu jika ada tetangga yang tidak makan karena jualannya tidak laku atau sejenisnya maka inilah waktunya kita membantu," kata dia.