REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruas Jalan Raya Skouw tepatnya di Pasar Skouw Sae ditutup sementara. Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru yang merupakan Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Jayapura ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu.
"Iya benar, untuk sementara info dari Kadistrik Muara Tami bahwa warga berinisiatif menutup sementara kurang lebih dua minggu," kata Rustan lewat pesan media sosial.
Dalam laman Facebook milik Humas Kota Jayapura diposting pada Selasa (31/03) terlihat sejumlah gambar yang berisikan warga yang berpose di ruas Jalan Raya Skouw dengan penjelasan bahwa ruas jalan tersebut ditutup untuk mencegah pandemi corona.
"Mohon maaf, aksi pencegahan penyebaran pandemi corona atau COVID-19 di wilayah Distrik Muara Tami dan perbatasan. Hari ini Selasa 31 Maret 2020, di Jalan Raya Skouw, tepat di Pasar Skouw Sae, untuk sementara dilakukan penutupan area. Khusus yang melintas warga kampung dan petugas. Yang lainnya diharap tidak mempersulit diri, untuk sementara tidak melakukan aktivitas berpergian. Terima kasih," demikian isi postingan tersebut.
Kepala Distrik (Kadistrik) Muara Tami Supriyanto mengatakan bahwa penutupan ruas Jalan Raya Skouw yang menghubungkan ke arah perbatasan RI-Papua Nugini itu hanya diberlakukan untuk warga umum yang akan berkunjung atau berbelanja.
"Namun, untuk keperluan tugas seperti aparat keamanan dan petugas kesehatan serta orang kampung hal ini tidak berlaku. Soal kapan dibuka, tergantung situasi perkembangan pandemi corona," kata Supriyanto.
Sementara itu, Kapolsek Muara Tami AKP Jubelina Wally menjelaskan bahwa Jalan Raya Skouw tersebut bukan ditutup sepenuhnya, artinya masih bisa warga melintas namun tentunya disesuaikan dengan keperluan.
"Jika dia orang setempat tentunya bisa lewat. Jadi, jalan itu bukan ditutup sepenuhnya, tapi dibatasi saja yang melintas," katanya.
Mantan Kabag Ren Polresta Jayapura Kota dan Kapolsek Kawasan Bandara Udara Sentani itu juga mengemukakan aktivitas jual beli di Pasar Skouw, perbatasan RI-PNG sudah dua bulan terakhir ditutup karena sepi pembeli dan pintu perbatasan negara Papua Nugini ditutup sejak pandemi virus corona.
"Kalau tidak salah sudah dua bulan terakhir pasar di perbatasan sepi pembeli, aktivitasnya sudah kurang bahkan jarang, karena ada penutupan pintu di negara tetangga PNG," katanya.