REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang tenaga medis di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Medan, Sumatra Utara dinyatakan positif terpapar virus corona jenis baru penyebab penyakit Covid-19. Hal itu terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan melalui rapid test (tes cepat) pada Rabu.
"Dari hasil rapid test, perawat berjenis kelamin perempuan ini positif Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatra Utara (Sumut) yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah saat dikonfirmasi Antara di Medan, Rabu siang.
Aris menjelaskan, perawat tersebut diduga terpapar dari seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang berdasarkan hasil pemeriksaan melalui rapid test dinyatakan positif Covid-19. Pasien itu kemudian meninggal dunia di rumah sakit tersebut pada Selasa (31/3). PDP yang meninggal dunia itu merupakan pegawai honorer di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut berinisial MHC (35).
"Bisa jadi terpapar dari PDP semalam," katanya.
Mengantisipasi penyebaran Covid-19, pihak Dinas Kesehatan sedang melakukan pelacakan (tracing) terhadap orang yang kontak erat dengan PDP yang meninggal dan perawat tersebut.
"Daftarnya sudah masuk, saat ini sedang kami lacak. Sejauh ini, masih satu perawat yang positif Covid-19 di RS Bunda Thamrin dari hasil rapid test," ungkap Aris.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, tes cepat (rapid test) berbasis respons imunologi merupakan bentuk pemeriksaan awal yang ditujukan untuk menindaklanjuti hasil penelusuran kontak dari kasus positif yang sudah terkonfirmasi dan dirawat di rumah sakit. Andaikan pembacaannya positif, maka bisa dipastikan bahwa tubuh orang itu pernah diinfeksi oleh virus atau sedang diinfeksi oleh virus karena sistem kekebalan tubuh antiobodinya terdeteksi.
"Jika positif, maka ini adalah tuntunan bagi kita untuk melakukan pemeriksaan antigen dengan menggunakan metode yang sudah kita ketahui, yaitu real time PCR," ujarnya dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Kamis (26/3).