REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyarankan agar warga Kota Pahlawan, Jawa Timur (Jatim), bisa membuat masker sendiri yang bahannya dari kain dalam mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19. Hal ini menyusul kelangkaan masker di pasaran.
Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita mengatakan masker kain itu juga bisa menangkal droplet atau percikan dahak supaya tidak menularkan kepada orang lain. "Sebenarnya warga bisa membuat sendiri atau sekarang banyak UMKM yang sudah membuat masker kain ini," kata Febria di Surabaya, Rabu (1/4).
Bahkan, lanjut dia, beberapa hari lalu Dinas Perdagangan Surabaya memberikan sebanyak 9.000 masker kain kepada Dinkes Surabaya.
Selanjutnya, lanjut dia, ribuan masker itu didistribusikan ke seluruh puskesmas se-Kota Surabaya untuk diberikan kepada pasien yang datang ke puskesmas supaya mengurangi penyebaran virus Covid-19 ini.
"Masker kain yang bisa dibuat sendiri itu minimal dua lapis kain yang bisa dilipat. Itu sudah cukup untuk mencegah penularannya," ujarnya.
Febria juga mengingatkan bahwa COVID-19 ini bisa ada dimana-mana. Untuk itu, ia meminta kepada warga Kota Surabaya untuk selalu menggunakan masker ketika hendak keluar rumah dan dimana pun berada.
"Selain itu, jangan lupa rutin cuci tangan dan cuci muka pakai sabun," katanya.
Ia juga mengingatkan pada saat akan masuk ke rumah masing-masing, tetap harus menjaga kebersihan dan tidak memegang apapun sebelum mandi dan keramas. "Setelah itu baru kita bisa memegang anak dan istri serta perabotan rumah," katanya.