REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin ketersediaan pangan pokok, khususnya beras di wilayah ini aman hingga Desember 2020.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Selasa, memprediksi luas panen Maret hingga Mei 2020 mencapai 8.402,4 hektare yang tersebar di 12 kecamatan.
"Dengan luas panen 8.402,4 hektare, diprediksikan produksi sebesar 54.615,6 ton gabah kering giling (GKG) atau sebesar 34.440,8 ton beras," kata Aris.
Ia mengatakan pada Maret ini, luas panen seluas 1.190,9 hektare, dengan rincian Kecamatan Temon 56,6 hektare, Wates 152,6 hektare, Panjatan 80,6 hektare, Galur 7,7 hektare, Sentolo 125,7 hektare, Pengasih 238,9 hektare, Kokap 17,3 hekatre, Girimulyo 43,2 hektare, Nanggulan 90,2 hektare,Kalibawang 5,8 hektare, dan Samigaluh 372,3 hektare.
Dari luasan panen seluas 1.190,9 hektare tersebut, diprediksi produksi sebesar 7.740,85 ton GKG atau sebesar 4.881,38 ton beras. "Luas panen tertinggi di wilayah Kecamatan Samigaluh, Pengasih, Sentolo dan Wates," katanya.
Menurut Aris, dengan kondisi panen sampai bulan Mei 2020 akan menghasilkan beras 34.440,8 ton tersebut maka ketersediaan bahan pangan utama yaitu beras di kabupaten kulon progo akan tercukupi sampai musim panen berikutnya yaitu di Desember 2020.
"Setelah panen Maret ini, petani akan kembali tanam pada April, dan kembali panen akhir Juni atau awal Juli 2020," katanya.Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kulon Progo Adnan Widodo mengatakan Kabupaten Kulon Progo merupakan produsen sebagian kebutuhan pokok, mulai dari beras, cabai, telur, bawang merah, hingga sayur-sayuran, buah-buhan (semangka, melon dan kelengkeng) hingga gula merah.
Selain itu, Kulon Progo juga diketahui produsen lele, nila dan udang. "Kami sampaikan kepada masyarakat bahwa stok kebutuhan pokok di Kulon Progo aman hingga puasa nanti, kecuali bawang putih dan gula pasir yang harus didatangkan dari luar," kata Adnan.
Ia mengatakan stok beras di masyarakat jug sangat cukup. Pada April nanti, beberapa kecamatan akan mulai panen raya padi. Begitu juga, pada awal Maret ini mulai tanam perdana cabai, di sisi lain produksi tetap berjalan meski produksinya hanya kecil.
Namun demikian, harga gula pasir dan bawang putih cukup tinggi di tingkat pedagang atau pengecer. Kenaikan terjadi di seluruh Indonesia, dan yang bisa menangani adalah pemerintah pusat.
"Kami imbau masyarakat tidak usah panik dengan stok kebutuhan pokok di Kulon Progo. Kami juga mengimbau masyarakat membeli kebutuhan pokok sesuai kebutuhan," katanya.